Makassar (ANTARA Sulsel) - Jenazah co-pilot pesawat Twin Otter Aviastar PKBRM/DHC6 Yudhistira F Arianto diambil pihak keluarga dari posko Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Polda Sulselbar, dan diterbangkan ke Denpasar, Bali, Kamis petang.

"Jenazah Yudhistira diberangkatkan pukul 16.40 WITA dengan pesawat Lion Air JT-745," ujar Direktur Operasional dan Pelanggan Aviastar Dwi Wasono di Posko DVI RS Bhayangkara Polda Sulselbar, Kamis.

Dia mengatakan, jenazah Yudhistira akan disemayamkan di rumah duka yakni di Kompleks Perumahan Korem, Jalan Majapahit, Pelasa Kuta, Bali.

Identifikasi jenazah Yudhistira bersama sembilan jenazah lainnya dirampungkan oleh tim dokter forensik sejak Rabu (7/10) sekitar pukul 22.00 WITA.

Namun karena pesawat yang akan megangkut jenazah Yudhistira baru berangkat pukul 16.40 WITA, maka harus menunggu hingga pukul 15.00 di RS Bhayangkara sebelum dibawa ke Bandara lama Sultan Hasanuddin Makassar untuk diupacarakan.

"Serah terima dilakukan di Bandara Lama Sultan Hasanuddin dan di sana pula dilakukan seremoni penghormatan terakhir untuk almarhum," katanya.

Sementara jenazah Capt Iri Afriadi yang menjadi pilot pesawat Twin Otter Aviastar PKBRM/DHC6 sudah terlebih dahulu diterbangkan ke kampung halaman istrinya di Jayapura, Papua pada pukul 11.45 WITA.

"Kita berkumpul hari ini untuk melepas almarhum yang telah dipanggil Allah SWT pada hari Jumat lalu. Almarhum merupakan salah satu korban dari jatuhnya pesawat di Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan beberapa hari lalu," kata inspektur upacara Kapten Rahmat Nugroho dalam sambutannya.

Iri Afriadi dilahirkan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 29 Januari 1975, dan selama hayatnyadikenal sebagai pilot senior PT Aviastar Mandiri.

Ia menjelaskan, almarhum yang bergabung pada 3 Juli 2009 merupakan figur yang baik.

Pihaknya juga mengaku begitu kehilangan dengan sosok pilot Iriafriadi yang selama ini memang menjadi pilot yang diandalkan.

"Atas nama pimpinan dan seluruh karyawan PT Aviastar Mandiri, kami mengucapkan turut berbela sungkawa bersikap tabah. Kita juga mendoakan agar amal ibadah almarhum diterima disisi Allah," jelasnya.

Sebelumnya, 10 jenazah korban pesawat Aviastar jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 itu telah rampung diidentifikasi oleh tim doktet forensik setelah mencocokkan data antemortem dan postmortem.

Dalam pesawat naas itu ada tiga kru pesawat yakni Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi bernama Soekris Winarto.

Tujuh penumpang yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun) juga sudah diambil oleh keluarganya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024