Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memanfaatkan retail modern dan industri perhotelan untuk memasarkan produk Industri Kecil Menengah (IKM).

"Pemerintah provinsi,perbankan, pemerintah kabupaten/kota, dan Kadin bekerjasama agar IKM ini bisa menembus pasar retail modern dan industri perhotelan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel Hadi Basalamah di sela-sela Launching Penerobosan Akses Pasar Produk Olahan Industri Kecil Menengah (IKM) Kelautan, Perikanan, dan Produk Lainnya Pada Retail Modern dan Industri Perhotelan di Sulsel, Kamis.

Melalui kerja sama ini, kata Hadi, IKM dan retail mengikat kontrak hingga senilai Rp7,5 miliar per bulan.

Dengan demikian produk-produk IKM di Sulsel akan memperoleh ruang untuk dipasarkan di retail dan industri perhotelan.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, ditembusnya pasar retail modern dan industri perhotelan untuk memasarkan produk IKM akan memberikan ruang lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia berharap, ke depannya produk IKM Sulsel juga bisa menembus pasar di Pulau Jawa, atau Kawasan Indonesia Barat secara umum.

"Jika kita mampu menembus pasar di Pulau Jawa, berarti produk IKM kita sudah mampu bersaing," kata Syahrul.

Menurutnya, penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 250 juta orang merupakan pasar yang sangat potensial. Karena itu, Pemprov Sulsel bertugas menyiapkan IKM yang mampu bersaing dan bisa menghasilkan produk berkualitas.

Syahrul menambahkan, 400 retail modern tumbuh di Sulsel dan 30 persen harus bisa menyerap produk lokal. Pihaknya bahkan mengeluarkan edaran untuk dipatuhi oleh pengusaha retail.

"Pengusaha retail dan industri perhotelan harus memberi ruang khusus dan strategis kepada IKM untuk memasarkan produknya. Tidak ada hotel tanpa IKM," imbaunya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024