Jayapura (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura terus berupaya mendorong produktifitas pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar bisa memenuhi kebutuhan pasar.

"Selama ini permintaan banyak, jangankan di luar, di dalam saja permintaan tidak bisa dipenuhi semuanya. Contoh kecil saja, Hypermart butuh ikan basah satu hari 50 kg, petani kita hanya mampu stok 20 kg, sisanya terpaksa harus didatangkan dari luar," ucap Kepala Dinas perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Jayapura Robert Awi di Jayapura, Rabu.

Ia mengatakan, tiap tahunnya Pemkot selalu berupaya memberi bantuan yang bersifat produktif agar dari sisi ekonomi, mereka juga bisa meningkatkan perekonomian keluarganya masing-masing.

"Tahun ini beberapa UKM kami berikan bantuan mesin, diharapkan produktifitas mereka akan semakin baik dan bisa memenuhi permintaan di luar," katanya.

Menurut dia, pelaku UMKM di Kota Jayapura belum ada yang merambah pasar luar Papua atau juga luar negeri, walau selama ini sudah ada permintaannya.

"UMKM belum ada yang ekspor, kelasnya masih industri rumah tangga dan hanya memenuhi kebutuhan domestik," katanya.

Hanya saja, ia menekankan bahwa ada beberapa komoditi dari UMKM di Kota Jayapura yang berpotensi menjadi pangsa ekspor sesuai dengan permintaan di pasaran.

"Potensi ada, terutama sagu untuk tepung dan kelapa yang masuk dalam industri minyak goreng. Namun yang ada sekarang baru skala rumah tangga," ucap Awi. 

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024