Makassar (ANTARA Sulsel) - Film horor "Sumiati" yang digarap sineas Makassar Syahrir Arsyad Dini segera tayang pada puluhan bioskop kota besar di Indonesia.

"Mulai 26 November 2015 film Sumiati yang mengambil `setting` di Sulawesi Selatan akan ditayangkan di puluhan kota besar," kata Syahrir di Makassar, Jumat.

Syarir menyebut film tersebut akan tayang di beberapa kota, diantaranya Tangerang, Medan, Bogor, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Banjarmasin, Samarinda, Makassar dan Kendari.

Menurut dia, pihaknya tertarik mengangkat kisah tentang hantu Sumiati yang melegenda dan berbagai versi di Indonesia dan khusus film ini mengambil versi cerita legenda di Makassar.

Syahrir yang akrab disapa Rere ini mengungkapkan film horor ini dikemas tidak seperti biasanya, yakni ada ketegangan, ketakutan, tapi juga penuh air mata.

"Untuk penayangannya, selain di Cinema XXI, film Sumiati juga hadir Blitz, Platinum, dan Cinemax," imbuh publisher Film Sumiati, Wachyudi Muchsin.

Sementara artis yang memerankan tokoh utama Sumiati, lanjut dia, diperankan oleh aktris penuh talenta, Dinda Surbakti (Sumiati).

Sosok Sumiati yang jelita tersebut hidup dalam kesederhanaan, dikenal sebagai anak yang patuh dan penurut pada orangtua.

Suatu hari, dara jelita ini dijodohkan dengan seorang pelaut dengan pesta meriah dalam adat Bugis Makassar pun dilangsungkan.

Sumiati berjanji akan setia meski suami yang duduk di pelaminan adalah pria pilihan ibunya.

Namun sayangnya, nasib baik tak berpihak pada Sumiati, tiga hari setelah pesta pernikahan, ia diperkosa empat pemuda.

Di tangannya masih tergambar lukisan henna. Sumiati masih menyimpan janji setia pada sang suami.

Peristiwa mengerikan itu menjadi mimpi buruk hingga akhirnya Sumiati memilih jalan sendiri, yakni gantung diri demi sebuah harga diri.

Sejak awal film, penonton sudah dikejutkan dengan hantu laki-laki yang selalu muncul dalam mimpi Jeyhan Kler.

Jeyhan memerankan adik salah satu pemerkosa Sumiati. Peran Jeyhan cukup penting karena dari rasa penasarannya ia akhirnya menemukan lelaki (Abd Rojak) yang hidup menyendiri di salah satu kampung di Kabupaten Maros, Sulsel.

Dari cerita yang dituturkan Rojak, Jeyhan akhirnya tahu dan paham kenapa roh kakak kandungnya yang dibunuh dengan cara tragis tak pernah tenang di alam kubur.

Jeyhan jauh-jauh datang dari Jakarta untuk menyingkap kisah yang terkubur bertahun-tahun silam itu.

Tentang hantu perempuan cantik yang gentayangan dan balas dendam pada pemerkosanya.

Di sinilah, ujian keikhlasan seorang suami yang masih terus diikuti roh istri tercinta benar-benar tergambarkan dengan sempurna. Bahwa cinta dan keikhlasan sesungguhnya tak terpisahkan. Bahkan oleh maut sekalipun.

"Meski bergenre horor ada kisah cinta yang menyentuh dalam film ini. Ada pesan yang ingin disampaikan mengenai makna sebuah keikhlasan," jelas Wachyudi. 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024