Makassar (ANTARA Sulsel) - Wahana Ingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulsel dan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muslim Indonesia (Mapala UMI) membentangkan spanduk raksasa berukuran 150 meter persegi di tebing dengan ketinggian 175 meter sebagai wujud aksi penyelamatan karst (pegunungan batu kapur).

"Ini dilakukan sebagai bentuk kampanye untuk mempromosikan pentingnya pelestarian ekosistem kars," terang Direktur Walhi Sulsel Asmar Exwar di Makassar, Senin.

Dia menjelaskan bahwa gugusan kars di kabupaten Maros-Pangkep-Barru merupakan kawasan ekologi penting yang kelestariannya terancam oleh expansi industri ekstraktif.

"Jika kawasan kars ini hancur maka akan mengancam keberlanjutan kehidupan masyarakat yang bergantung pada fungsi ekologi kawasan kars" ujar Asmar.

Pada spanduk putih yang terpampang di tebing tertulis dengan jelas pesan "Jaga Kars Kita" serta tulisan #SaveOurKars. Tulisan tersebut sangat jelas terbaca dari kejauhan.

Lokasi tebing kars berada di Rammang Rammang, desa Salenrang, Maros. Tebing ini di kenal oleh warga dengan sebutan LambottoE

Aksi ini dilakukan oleh tim dari Mapala UMI selama 3 hari, dan baru rampung Minggu malam (8/11) tim membuka jalur pemanjatan tebing yang tergolong ekstrim dengan tingkat kesulitan tinggi. Melibatkan tim dari devisi Rock Climbing dan Caving Mapala UMI Makassar.

Sementara itu Ketua Mapala UMI, Syahdan mengatakan sudah saatnya mahasiswa ikut mendukung perlindungan kawasan kars.

Menurut Syahdan, banyak potensi kawasan kars yang bisa dikembangkan baik untuk kegiatan riset, konservasi maupun adventure.

"Diperlukan suatu upaya bersama oleh semua pihak untuk bersama-sama mendorong pelestarian kawasan yang sangat kaya dengan biodiversity dan situs purbakala," tutupnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024