Makassar (ANTARA Sulsel)  -  Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meminta Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Milad Emas ke 50 Tahun fokus pada upaya membangun frame akademik seluruh civitas akademika universitas ini.

"Kita memasuki dunia tanpa batas, dengan paradigma yang sudah berubah, karenanya UIN harus fokus pada pendekatan membangun frame akademik dan intelektual serta skill," kata Syahrul pada Peringatan Milad Emas UIN Alauddin di Gowa, Rabu.

Karena itu, gubernur berharap UIN jangan terkontaminasi dengan politik, mahasiswa juga jangan sampai tersentuh dengan tawuran antar mahasiswa dan konflik antar dosen.

"Mahasiswa UIN tidak dilarang demo, tapi harus tetap santun, jangan anarkis," pesan Syahrul.

Sementara itu, Rektor UIN Alauddin, Prof. Musafir Pababbari mengatakan kiprah UIN Alauddin sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran yang sangat strategis di tengah masyarakat.

"Peran strategis tersebut dirumuskan ke dalam tiga wacana besar, yaitu universitas pengajaran, universitas riset, dan benteng peradaban. Secara tradisional, ketiga peran tersebut tersirat dalam semangat tridharma perguruan tinggi di Indonesia," ujarnya.

Ia memaparkan, perguruan tinggi yang kurang kompetitif akan ditinggalkan masyarakat. Karena itu, para pengelola pendidikan dituntut untuk mampu memenuhi keinginan tersebut.

"Dunia perguruan tinggi yang menjadi garda terdepan pendidikan, terutama menjadi agent of change harus dapat mengakomodir ekspektasi masyarakat tersebut," kata dia.

Para peringatan milad emas tersebut, juga dilakukan launching logo baru UIN Alauddin, hasil sayembara yang dilakukan panitia yang diketuai Ketua Lembaga Penjamin Mutu Prof Dr Sabri Samin MA. Selain itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kaharuddin Amin, juga menyampaikan Orasi Ilmiah.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024