Makassar (ANTARA Sulsel) - Tiga taekwondoin Sulawesi Selatan memastikan diri lolos ke PON 2016 setelah masuk posisi delapan besar di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional di Jakarta, 17-19 November 2015.
Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia (TI) Sulsel, Muhammad Tahir saat dihubungi dari Makassar, Jumat, mengatakan ketiga atlet yang diharapkan bisa meraih prestasi di PON 2016 itu masing-masing Sri Buana resmol (+50kg putri), Resky Ashar (kelas 54kg) serta Richard Renaldi yang turun di kelas +87kg putra.
"Hasil ini tentunya harus disyukuri karena atlet telah bekerja keras untuk bisa bermain di PON nanti. Kami tentunya akan terus berupaya meningkatkan kemampuan atlet agar bisa bersaing di PON 2016," katanya.
Menghadapi babak kualifikasi PON, Sulsel menurunkan 11 atlet. Namun hanya tiga yang memastikan diri lolos. Adapun sembilan atlet lain harus pasrah tidak bisa memperkuat Sulsel di ajang olahraga terbesar se-Indonesia tersebut pada tahun depan.
Hasil ini tentu tidak lebih baik dari pencapaian Pra-PON 2011 yang justru mampu meloloskan sebanyak lima atlet masing-masing Sri Buana Resmol, Muhammad Halidin (-80kg), Richard Renaldi (kelas-74kg putra), Ni Komang Ayu (kelas -75kg putri) serta Jamaluddin yang tampil di kelas 68 kg.
Dari lima atlet yang tampil di PON 2012, tim taekwondo Sulsel harus puas dengan perolehan satu perunggu melalui Sri Buana Resmol.
Mengenai kondisi itu, dirinya mengaku jika pihaknya telah berusaha dan bekerja keras. Dirinya juga mengaku jika pencapaian Sulsel yang meloloskan tiga atlet ke PON XIX 2016 sudah merupakan prestasi terbaik jika dibandingkan kondisi yang dialami.
Ia menjelaskan, pihaknya memang kalah persiapan dari tim yang tampil di Pra-PON. Sebab beberapa daerah begitu fokus dalam persiapan termasuk dengan mendatangkan pelatih asing asal Korea Selatan untuk menangani tim mereka seperti Jawa Tengah.
Selain menggunakan pelatih asing, daerah lainnya juga telah menjalani pemusatan latihan atau agenda try out yang tentu saja tidak dilakukan Sulsel karena tidak mendapatkan anggaran dari KONI Sulsel.
"Jika melihat persiapan kita selama ini maka bisa meloloskan tiga atlet sudah merupakan pencapaian maksimal bagi kita. Kami juga akan memaksimalkan tiga atlet ini agar bisa bersaing dan meraih medali di PON 2016," jelasnya.
Cabang taekwondo sendiri pada dasarnya merupakan olahraga prioritas Sulsel dalam merebut medali di PON 2016. Namun dengan kenyataan hanya mengandalkan tiga atlet di PON tentu membutuhkan kerja keras dan latihan yang lebih fokus agar bisa mempersembahkan medali di PON 2016.
"Kami tetap optimistis mampu bersaing dalam perebutan medali di PON. Tiga atlet kita yang lolos tentu akan terus kita maksimalkan agar bisa berprestasi," ujarnya.
Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia (TI) Sulsel, Muhammad Tahir saat dihubungi dari Makassar, Jumat, mengatakan ketiga atlet yang diharapkan bisa meraih prestasi di PON 2016 itu masing-masing Sri Buana resmol (+50kg putri), Resky Ashar (kelas 54kg) serta Richard Renaldi yang turun di kelas +87kg putra.
"Hasil ini tentunya harus disyukuri karena atlet telah bekerja keras untuk bisa bermain di PON nanti. Kami tentunya akan terus berupaya meningkatkan kemampuan atlet agar bisa bersaing di PON 2016," katanya.
Menghadapi babak kualifikasi PON, Sulsel menurunkan 11 atlet. Namun hanya tiga yang memastikan diri lolos. Adapun sembilan atlet lain harus pasrah tidak bisa memperkuat Sulsel di ajang olahraga terbesar se-Indonesia tersebut pada tahun depan.
Hasil ini tentu tidak lebih baik dari pencapaian Pra-PON 2011 yang justru mampu meloloskan sebanyak lima atlet masing-masing Sri Buana Resmol, Muhammad Halidin (-80kg), Richard Renaldi (kelas-74kg putra), Ni Komang Ayu (kelas -75kg putri) serta Jamaluddin yang tampil di kelas 68 kg.
Dari lima atlet yang tampil di PON 2012, tim taekwondo Sulsel harus puas dengan perolehan satu perunggu melalui Sri Buana Resmol.
Mengenai kondisi itu, dirinya mengaku jika pihaknya telah berusaha dan bekerja keras. Dirinya juga mengaku jika pencapaian Sulsel yang meloloskan tiga atlet ke PON XIX 2016 sudah merupakan prestasi terbaik jika dibandingkan kondisi yang dialami.
Ia menjelaskan, pihaknya memang kalah persiapan dari tim yang tampil di Pra-PON. Sebab beberapa daerah begitu fokus dalam persiapan termasuk dengan mendatangkan pelatih asing asal Korea Selatan untuk menangani tim mereka seperti Jawa Tengah.
Selain menggunakan pelatih asing, daerah lainnya juga telah menjalani pemusatan latihan atau agenda try out yang tentu saja tidak dilakukan Sulsel karena tidak mendapatkan anggaran dari KONI Sulsel.
"Jika melihat persiapan kita selama ini maka bisa meloloskan tiga atlet sudah merupakan pencapaian maksimal bagi kita. Kami juga akan memaksimalkan tiga atlet ini agar bisa bersaing dan meraih medali di PON 2016," jelasnya.
Cabang taekwondo sendiri pada dasarnya merupakan olahraga prioritas Sulsel dalam merebut medali di PON 2016. Namun dengan kenyataan hanya mengandalkan tiga atlet di PON tentu membutuhkan kerja keras dan latihan yang lebih fokus agar bisa mempersembahkan medali di PON 2016.
"Kami tetap optimistis mampu bersaing dalam perebutan medali di PON. Tiga atlet kita yang lolos tentu akan terus kita maksimalkan agar bisa berprestasi," ujarnya.