Makassar (ANTARA Sulsel) - Jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan baru tercatat 481.910 orang atau 13,6 persen dari total tenaga kerja yang mencapai 3,57 juta orang.

"Jumlah peserta terbesar berasal dari Kota Makassar mencapai 60 persen," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Makassar Rasidin di Makassar, Kamis.

Hingga saat ini, kata dia, baru terdapat 5825 perusahaan yang mendaftarkan tenaga kerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Ini yang sedang kita dorong terus agar lebih banyak perusahaan yang bergabung dan lebih banyak pekerja yang terlindungi," ujarnya.

Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, di Sulsel jumlah Pekerja Penerima Upah yang menjadi peserta program ini adalah sebesar 163.072 atau 16,3 persen dari total Pekerja Penerima Upah yang jumlahnya mencapai 994.347 orang.

Sementara jumlah Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) peserta BPJS Ketenagakerjaan di Sulsel per Agustus 2015 baru mencapai 13,4 persen atau 318.838 dari total jumlah PBPU di Sulsel yang mencapai 2,37 juta orang.

Ia mengakui butuh upaya yang lebih keras untuk menarik peserta dari sektor informal.

Dari target peserta dari sektor informal yang mencapai 75 ribu orang, pihaknya baru berhasil menjaring empat ribu orang.

"Artinya realisasi kami baru sekitar 5 persen," ujarnya.

Sulitnya menjaring peserta dari.sektor informal, menurut Rasidin, karena untuk sektor ini sepenuhnya bergantung pada kesadaran individu dan komunitas.

"Kalau perusahaan kan ada sanksi administratif bahkan pencabutan izin, jadi sifatnya memaksa," kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para pekerja sektor informal untuk menjadi peserta.

"Kita lakukan sosialisasi secara terus menerus, dan pendekatan melalui komunitas, organisasi dan.lembaga profesi agar mereka mengetahui manfaat dan menjadi peserta," katanya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024