Makassar (ANTARA Sulsel) - Warga Kota Makassar antusias menyambut pemutaran film horor "Sumiati" yang ditayangkan di Studio 21 pada 25 kota besar di Indonesia.

"Kami tidak memiliki target penonton, namun kami berharap film ini dapat menjadi suguhan yang menarik bagi penikmat film horor," kata sineas Makassar Syahrir Arsyad Dini disela-sela penayangan "Sumiati" di Makassar, Kamis.

Menurut penggarap film horor "Sumiati" ini, latar pengambilan gambar (setting) film tersebut yakni Kabupaten Maros, Gowa dan Kota Makassar.

Sementara film yang berdurasi satu jam 20 menit ini, lanjut Syarir yang akrab disapa Rere tayang di 25 kota besar diantaranya Tangerang, Medan, Bogor, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Banjarmasin, Samarinda, Makassar dan Kendari.

"Saya tertarik mengangkat kisah tentang hantu Sumiati yang melegenda dan berbagai versi di Indonesia, setidaknya ada 14 kisah, namun yang kami angkat hanya delapan kisah yang mewakili," katanya.

Dia mengatakan, film yang mengambil versi cerita legenda di beberapa kota di Sulawesi ini seperti Makassar, Kolaka dan Kendari sarat dengan unsur ketegangan, ketakutan namun juga penuh keharuan.

Sementara artis yang memerankan tokoh utama Sumiati, Dinda Surbakti mengaku cukup khawatir juga ketika ditawari memerankan tokoh utama.

"Tapi ketakutan itu dicoba ditepis dan alhamdulillah hingga selesai pembuatan film tersebut tidak ada kejadian-kejadian aneh," ujarnya.

Film "Sumiati" dengan tokoh Sumiati yang jelita digambarkan hidup dalam kesederhanaan dan patuh pada orang tua.

Suatu hari, dara jelita ini dijodohkan dengan seorang pelaut dengan pesta meriah dalam adat Bugis Makassar pun dilangsungkan.

Sumiati berjanji akan setia meski suami yang duduk di pelaminan adalah pria pilihan ibunya.

Namun sayangnya, nasib baik tak berpihak pada Sumiati, tiga hari setelah pesta pernikahan, ia diperkosa empat pemuda.

Menghindari rasa malu dan aib keluarga, Sumiati akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Namun sejak peristiwa itu, keempat pemerkosanya satu persatu ditemui dan dibunuh dengan cara mengenaskan oleh Sumiati.

Untuk mengungkap kisah itu, tokoh Jeyhan dimunculkan dan berperan sebagai adik salah satu pemerkosa Sumiati.

Peran Jeyhan cukup penting karena dari rasa penasarannya ia akhirnya menemukan lelaki Abd Rojak yang hidup menyendiri di salah satu kampung di Kabupaten Maros, Sulsel.

Pada akhir cerita terungkap bahwa Rojak adalah suami dari Sumiati yang selanjutnya menyadari untuk mengikhlaskan kepergian istrinya, agar tidak lagi gentayangan dan menakuti warga.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024