Makassar (ANTARA Sulsel) - Delegasi Kementrian Luar Negeri Australia yang berkunjung ke Kota Makassar juga menyempatkan untuk meninjau beberapa lokasi pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) komunal dan menyebut pembangunannya terbaik di Indonesia.

"Pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) komunal Kota Makassar jauh lebih maju jika dibandingkan kota-kota lain di Indonesia," ujar Project Manager Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Elkana Catur Hardiansah di Makassar, Senin.

Elkana datang bersama delegasi Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan Australia Marcus Howard yang juga merupakan Director Water Sanitation and Hygiene DFAT Canberra Program Manager Water and Sanitation DFAT Jakarta Cristina Dewi dan senior Program Officer Water and Sanitation Indll Nurfadina Mourbas.

Para delegasi Australia melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Makassar terkait Verifikasi Hibah Infrastruktur Australia Indonesia untuk sanitasi.

Elka mengatakan bahwa Howard sangat mengapresiasi progres yang dilakukan Makassar sehingga dirinya yakin kerja sama tersebut bisa terealisasi dengan cepat.

"Kementrian PU bersama Kementrian Luar Negeri Australia melakukan review terhadap apa yang telah dilakukan teman-teman di Makassar, masalahnya apa, kendalanya bagaimana dan masukan untuk ke depan seperti apa dan kami melihat progres yang telah dilakukan di Makassar cukup tinggi," jelasnya.

Elka menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja sama pemerintah Indonesia dan Australia untuk pembangunan pengolahan air limbah yang bersifat kawasan.

Pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar di mana pemerintah Makassar melakukan investasi pembangunan IPAL terlebih dahulu kemudian setelah diverifikasi dan dinyatakan berfungsi maka pemerintah pusat akan mengganti sebagian besar dana investasinya.

Program ini juga dilakukan di 40 kabupaten kota di antaranya Yogyakarta, Medan, dan Tebing Tinggi.

Wali Kota Makassar Moh Rasmdhan Pomanto mengatakan bahwa program ini direncanakan rampung tahun ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi terutama masyarakat yang tidak memiliki akses sanitasi layak.

"Pembangunan IPAL komnunal kita sudah berjalan sebanyak 8000 sambungan rumah. Step berikut kita minta lebih banyak lagi, kita hanya menegaskan bahwa komunitas kita jauh lebih siap," ucap Danny.

Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII) adalah program yang didanai oleh Pemerintah Australia, melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT). IndII bertujuan untuk membantu Pemerintah Indonesia (RI) lembaga nasional dan sub-nasional untuk meningkatkan infrastruktur di Indonesia.

Hibah Infrastruktur Australia Indonesia untuk sanitasi (sAIIG) dirancang untuk merangsang pemerintah daerah berinvestasi dalam infrastruktur kota untuk sanitasi dan meletakkan pondasi yang kuat untuk penyampaian layanan sanitasi.

"Diharapkan pemerintah daerah melakukan pengadaan lebih profesional dan transparan untuk meningkatkan keberlanjutan keseluruhan sistem operasional," tutup Elka Catur Hardiansah.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024