Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Pusat Statistik mencatat angka inflasi Sulawesi Selatan sebesar 0,26 persen selama November 2015 dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,28 dan kenaikannya itu dipicu oleh naiknya harga bahan makanan.

"Inflasi di bawah satu dijit itu masih moderat. Sulsel ini dari 34 provinsi tidak berada di atas dan tidak juga di bawah. Kita ada di tengah-tengah dan itu cukup bagus," ujar Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, dari lima kota IHK di Sulsel semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 0,44 persen dengan IHK 119,82 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,05 persen dengan IHK 126,69.

Inflasi terjadi, lanjutnya, dipicu oleh adanya enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditujukkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen pada posisi teratas.

Kemudian disusul kelompok makanan jadi, minuman, tokok dan tembakau 0,30 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,24 persen, Kelompok kesehatan 0,13 persen.

Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi 0,24 persen.

Pada kelompok bahan makanan, beras masih termasuk 10 komoditi yang memicu inflasi. Tertinggi disumbang oleh harga ikan layang, cabe, ikan cakalang, wortel, kontrak rumah, tomat sayur, tomat buah, mie, beras dan bawang merah.

"Beras masih andil meski sudah di posisi ke sepuluh. Pada Agustus beras pada posisi kedua setelah cabe merah dan daging pada urutan ketiga. September, beras diposisi pertama disusul biaya kuliah, dan Oktober beras di posisi kedua setelah wortel," terangnya.

Lanjut Nursam, laju inflasi tahun kalender (Januari 2015-November 2015) Sulsel mencapai 3,76 persen, sedangkan laju inflasi year on year (November 2015 terhadap Nopember 2014) sebesar 6,62 persen.

"Semoga inflasi Desember depan tidak seperti grafik tahun-tahun sebelumnya yang melonjak naik," sebutnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024