Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) berencana mengundang para petinju India untuk menjadi lawan tanding untuk persiapan babak kualifikasi Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Ketua Umum PP Pertina, Reza Ali saat dihubungi dari Makassar, Rabu, mengatakan keputusan mengundang tim luar negeri karena tidak ada agenda kejuaraan internasional yang dapat dimanfaatkan sebagai laga uji coba atlet.

"Kita ingin undang India untuk beruji coba dengan petinju kita. Mudah-mudahan dengan program atau agenda ini semakin meningkatkan potensi dan kemampuan teknik para petinju," katanya.

Terkait alasan memilih India sebagai lawan tanding dibandingkan negara lain, dirinya mengakui karena perkembangan tinju negara itu memang cukup pesat. Hal itu bahkan telah dibuktikan setelah tampil sebagai juara umum pada pelaksanaan kejuaraan internasional Piala Presiden 2015.

Untuk agenda ini, dirinya mengaku kemungkinan dilakukan pada Januari 2016. PP Pertina berharap dengan persiapan yang maksimal semakin menjaga peluang lolos sekaligus tampil di Olimpiade 2016 di Brasil.

"Perkembangan tinju di India memang maksimal sehingga cocok menjadi lawan tanding untuk semakin meningkatkan kemampuan atlet kita," jelasnya.

Sebelum beruji coba dengan petinju India, delapan atlet yang menghuni pelatnas saat ini sudah berada di Korea Selatan untuk mengikuti sejumlah uji tanding dengan petinju dari Negeri Gingseng tersebut.

Delapan atlet itu diantaranya Mario Kali (NTT/52kg putra), Julio Bria (Bali/56kg), Kornelis Kwangu (Bali/kelas 48kg), Farrand Papendang (Papua Barat/kelas 60kg), serta Angelina Nis dari Nusa Tenggara Timur.

Sejumlah petinju pelatnas itu, kata dia, rencananya akan berada di Korea selama 12 hari. Setelah itu, menurut dia, rombongan tim pelatnas akan melanjutkan pemusatan latihan di Kuba selama satu bulan kedepan.

Pihaknya berharap dengan keberangkatan atlet ke Korea dan Kuba semakin meningkatkan kualitas petinju pelatnas ini baik persoalan teknis maupun non teknis.

PP Pertina memutuskan memberangkatkan para petinju karena tidak lagi memiliki lawan sepadan di Indonesia. Sementara untuk pemilihan Korea Selatan dan Kuba, juga karena melihat perkembangan petinju di negara itu.

"Kami memang bertekad mengembalikan kejayaan tinju Indonesia seperti pada era 70-80an. Kita saat ini sudah mampu bersaing di Asia Tenggara sehingga fokus kita selanjutnya bisa tingkat Asia," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024