Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan bersuka cita atas pencapaian dari targetnya di pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015.

"Menjadi kesyukuran buat PDIP karena apa yang ditargetkan itu bisa terealisasi sesuai dengan perhitungan," ujar Sekretaris DPD PDIP Sulsel Rudi Pieter Gony di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, kegembiraan saat ini dirasakan oleh kader-kader PDIP karena berdasarkan proses hitungan cepat (quick count) yang dilakukan oleh enam lembaga survei itu berhasil menguggulkan para usungannya.

Adapun calon usungan PDIP yang menang versi hitungan cepat diantaranya, Adnan Purichta-Abdul Rauf (Gowa), Hatta Rahman-Harmil Mattotorang (Maros).

Syamsuddin Hamid-Syahban Syabanna (Pangkep), Kaswadi Razak-Supriansa (Soppeng), Indah Putri-Tahar Rum (Luwu Utara), dan Kalatiku Paimbonang-Yusia Rinto Kadang (Toraja Utara).

Sedangkan dua Kabupaten usungan PDIP masih bersaing ketat mereka adalah, Askar HL-Nawawi Burhan (Bulukumba) dan Theofilus Allorerung-Yohanis Linting (Tana Toraja).

Sementara usungan PDIP Sulsel lainyya yang sudah pasti kalah yakni Saiful Arief-Junaedy Faisal (Selayar) dan Andi Anwar Aksa-Adhan Arman (Barru).

"Kalau Bulukumba dan Tana Toraja itu masih ada peluang usungan PDIP menang. Kalau tiga kabupaten lainnya itu kita sudah pasrah karena perolehannya sangat jauh," paparnya.

Ketua Badan Saksi Pemenangan Nasional (BSPN) PDIP Sulsel Risfayanti Muin mengatakan, pihaknya sementara mengumpulkan data perhitungan suara atau C-1 di seluruh kabupaten di Gowa.

"Kita punya anggota BSPN yang bertugas mengumpulkan C-1 di seluruh TPS dan sekarang sudah hampir semua TPS yang di kabupaten masuk," ungkapnya.

Adapun metode pengumbulan data C-1, di mana PDIP menurunkan anggota BSPN di setiap TPS. Kemudian hasilnya dikirim melalui SMS ke Kantor DPD PDIP Sulsel, selain itu foto copy dokumen asli C-1 juga dipegang BSPN Sulsel.

"Data kami ini bisa dipertanggungjawabkan. Karena data kami lengkap dan ini bisa dijadikan real count," ungkapnya.

Meskipun mengakui telah menerima data form C1 itu, pihaknya masih belum mau membeberkan hasilnya sebab dikhawatirkan rawan terjadi konflik.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024