Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo memantau langsung proses pencarian penumpang Kapal Motor (KM) Marina jenis fiber yang hilang kontak sejak Sabtu (19/12).

"Beliau terbang langsung ke Makassar kemudian melakukan pertemuan sebelum memantau proses jalannya pencarian korban di Perairan Kolaka dan Siwa," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Henry Soelistyo sesaat setelah mendarat di Pangkalan Udara TNI AU langsung melakukan pertemuan dengan regu SAR lainnya.

Kepala Basarnas mendapatkan penjelasan singkat dari Direktur Operasional dan Latihan Basarnas Brigjen Ivan Ahmad mengenai teknis pencarian serta kendala-kendala yang dihadapi.

"Setelah melakukan pertemuan, Kepala Basarnas langsung memimpin proses pencarian dan berangkat ke Posko SAR Siwa dan Kolaka," katanya.

Diketahui dalam proses pencarian pada hari pertama, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 40 penumpang Kapal Motor (KM) Marina jenis fiber yang hilang kontak sejak Sabtu (19/12) dalam kondisi tewas.

Barung merincikan, 36 penumpang yang menjadi korban KM Marina itu berhasil dievakuasi di wilayah Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sedangkan empat lainnya berhasil ditemukan oleh nelayan dan bersama anggota Polres Wajo, Sulawesi Selatan di perairan Siwa. Keempatnya yang telah dievakuasi yakni Muzakkar asal Pomala, Sulawesi Tenggara (Sultra); Abdullah asal Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulsel; Berta dan Rafli (anak-anak) asal Pomala, Sultra.

Sedangkan tiga korban yang ditemukan tewas itu belum diketahui identitasnya karena sementara dievakuasi dan akan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Ketiga korban meninggal itu ditemukan di Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Satu korban lainnya yang masih hidup yakni jurumudi KM Marina dan selanjutnya akan dibawa ke Polres.

Sebelumnya, beberapa gabungan Tim SAR yang sudah bersama-sama melakukan upaya pencarian itu antara lain: Badan SAR Nasinal (Basarnas) Sulawesi Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR TNI dan Polri.

Kapal Motor (KM) Marina berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu (19/12).

Kemudian setelah berlayar beberapa saat, kapal itu dihantam ombak besar dan sempat melaporkan ke Syahbandar Siwa sekitar pukul 16.00 Wita bahwa kapal itu kemasukan air akibat terjangan ombak besar.

"Berdasarkan informasi yang kami terima jika KM Marina yang berlayar sejak Pukul 11.00 WITA itu belum juga bisa kontak komunikasi sampai saat ini," kata Kombes Barung.

Ia mengaku bahwa kontak terakhir terjadi pukul 16.00 WITA. Hingga saat ini, tim SAR dan regu lainnya belum bisa menemukan KM Marina milik PT Balibis Putra Siwa tersebut.

"Sampai saat ini belum ada informasi dari sana tetapi Tim SAR dan lainnya juga masih mengitari koordinat, lokasi komunikasi terakhir dengan Syahbandar," katanya.

KM Marina mengangkut penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) sebanyak 119 orang dan di antaranya 91 orang dewasa dan 19 anak-anak dan balita serta 10 ABK.

"Kita masih koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tim SAR gabungan juga terus melakukan kontak komunikasi dengan kami," jelas Frans Barung Mangera.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024