Makassar (ANTARA Sulsel) - Ada banyak cara untuk merefleksikan peringatan Hari Ibu pada setiap tanggal 22 Desember mulai dari lomba busana, tataboga atau mempersembahkan hadiah yang paling menarik bagi ibu tercinta.

Fahmawati salah satu dari sekian perempuan di negeri ini, mengaku tidak muluk-muluk memperingati Hari Ibu. Kepala Sekolah SD Inpres Bertingkat Mamajang I, Makassar ini mencoba merefleksikan Hari Ibu dengan berkarya semampunya untuk orang-orang di sekitarnya.

"Kami menyadari bahwa Ibu diberi amanah untuk membina keluarga, tetapi juga sebagian besar bekerja di ranah domestik, hanya saja ketika itu dipilih, hendaknya dapat menyeimbangkan antara keluarga dan karier," katanya.

Menilik pada kehidupan pribadinya, lanjut dia, selaku kepala sekolah tentu harus merelakan separuh waktunya berada di luar rumah. Namun kewajibannya selaku ibu dari dua putra dan seorang putri juga menjadi suatu prioritas.

Dengan bantuan tekonologi komunikasi, perempuan pencinta olahraga tennis meja ini, dapat mengontrol aktivitas anak-anaknya.

"Kualiatas pertemuan dengan anak menjadi hal yang paling utama, itulah yang kami lakukan untuk mendekatkan diri dengan keluarga," ujar Kepsek SD Inpres Bertingkat Mamajang I ini.

Dia mengatakan, ketika seorang ibu mampu mendidik dan membina keluarganya, itu adalah bagian dari cinta kasihnya kepada ibunya

"Nenek dan cucu" menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga untuk mewujudkan kecintaan terhadap sang nenek, tentu cucunya harus dijaga dan dibina dengan baik.

Bagi Fahma, panggilan akrab Fahmawati, harta yang sangat berharga dalam kehidupan adalah ibu dan anak-anak yang merupakan titipan Ilahi.

Karena itu, dia mengungkapkan jangan menyia-nyiakan ibu dan anak-anak yang menjadi sumber motivasi dalam kehidupan ini.

Profesi Guru

Memilih profesi guru adalah panggilan jiwa, sekaligus sebagai wujud kecintaannya terhadap kaum ibu. Karena dengan mengajar siswa, tentu para ibu dapat terbantu dalam mendidik anak-anaknuya.

Itulah yang menjadi pemicu bagi Fahmawati untuk berbuat sesuatu yang lebih baik bagi kemajuan pendidikan di lingkup kerjanya. Seusai menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Makassar, Fahma pun mengawali pengabdiannya di SD Tanggul Patompo, Makassar pada 1995.

Berkat kerja keras dan ketekunan ibu dari tiga orang anak ini, akhirnya mendapat kepercayaan sebagai Kepala Sekolah SD Inpres Bertingkat Mamajang I, Makassar pada 2011. Satu demi satu prestasi diukir sekolah ini yang sebelumnya dikenal sebagai sekolah `pembuangan.

"Dulu, sekolah ini kurang dilirik karena dianggap sekolah pilihan terakhir, setelah siswa mendaftar di sekolah lain dan tidak lulus," kata perempuan yang gemar olahraga tennis meja ini.

Akhirnya, dibawah kepemimpinan Fahma, sekolah yang dulu kurang dihiraukankan, kini telah menjadi sekolah yang sejajar dengan sejumlah sekolah favorit di Makassar. Hal itu, karena manajemen dan petanaan sekolah yang semakin apik.

Tak heran, jika SD Inpres Bertingkat Mamajang I menjadi salah satu dari 64 finalis tingkat nasional dalam lomba Tata Kelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada 2015.

Sementara pada periode 2014, Fahma terpilih sebagai finalis Kepala Sekolah Berprestasi mewakili Sulawesi Selatan di tingkat nasional.

"Menjadi kepala sekolah memang penuh tantangan dan rintangan, karena itu hanya ada dua kata kunci menghadapinya yakni cerdas dan kreatif," katanya.

Sebagai gambaran, untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa selain mencakup bidang olahraga dan kesenian, juga mendorong kegiatan berbasis lingkungan.

Untuk menjalankan program itu, pihaknya tidak segan-segan membangun kemitraan dengan lembaga di luar sekolah.

Karena itu, khusus di bidang lingkungan, sekolah yang dipimpin Fahma mendapat penghargaan Adiwiyata dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada 2014.

Selain itu, juga menjadi percontohan sekolah sehat dengan pendampingan dari Yayasan Peduli Negeri dan lembaga donor Jepang JICA.

"Bahkan sekolah kami pernah menjadi lokasi `shooting` untuk pembuatan film Jepang, alasannya karena keasrian dan kebersihan," katanya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024