Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim Pencarian dan Penyelamat (Search and Rescue/SAR) yang melakukan penyisiran hari ketiga kembali memperluas area pencariannya kapal motor (KM) Marina di Sulawesi Selatan khususnya di Perairan Malili, Luwu Timur.

"Area pencarian setiap harinya akan diperluas jika memang tidak membuahkan hasil dan itu kita sudah punya koordinat-koordinatnya," ujar Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI Ivan Ahmad yang dikonfirmasi, Selasa.

Dia mengatakan penyisiran beberapa area atau koordinat itu tetap menggunakan dua cara yakni dengan memantanya langsung dari udara dan juga menyisirnya melalui laut.

Bahkan para nelayan yang melihat adanya serpihan kapal ataupun benda lainnya yang mengapung di laut hendaknya dikoordinasikan dengan posko SAR ataupn Polres dan Polsek setempat.

"Kalau jalur udara kita pantau dengan menggunakan helikopter jenis Dauphin. Sedangkan untuk di perairan ada banyak kapal SAR yang menyisirnya," katanya.

Sebelumnya, beberapa gabungan Tim SAR yang sudah bersama-sama melakukan upaya pencarian itu antara lain: Badan SAR Nasinal (Basarnas) Sulawesi Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR TNI dan Polri.

Kapal Motor (KM) Marina berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu (19/12).

Kemudian setelah berlayar beberapa saat, kapal itu dihantam ombak besar dan sempat melaporkan ke Syahbandar Siwa sekitar pukul 16.00 Wita bahwa kapal itu kemasukan air akibat terjangan ombak besar.

"Berdasarkan informasi yang kami terima jika KM Marina yang berlayar sejak Pukul 11.00 WITA itu belum juga bisa kontak komunikasi sampai saat ini," kata Kombes Barung.

Ia mengaku bahwa kontak terakhir terjadi pukul 16.00 WITA. Hingga saat ini, tim SAR dan regu lainnya belum bisa menemukan KM Marina milik PT Balibis Putra Siwa tersebut.

"Sampai saat ini belum ada informasi dari sana tetapi Tim SAR dan lainnya juga masih mengitari koordinat, lokasi komunikasi terakhir dengan Syahbandar," katanya.

KM Marina mengangkut penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) sebanyak 119 orang dan di antaranya 91 orang dewasa dan 19 anak-anak dan balita serta 10 ABK.

"Kita masih koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tim SAR gabungan juga terus melakukan kontak komunikasi dengan kami," jelas Frans Barung Mangera.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024