Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto akhirnya mengumumkan hasil tes kompetensi para calon kepala sekolah yang mengikuti lelang terbuka untuk jabatan kepala sekolah.

"Pengumuman kali ini untuk guru-guru yang dinyatakan lolos uji kompetensi dan masih ada tes lainnya yang akan dilaksanakan," ujar Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu.

Dia memastikan bahwa hasil lelang yang diumumkannya itu murni dan tidak ada campur tangan dari siapapun termasuk dirinya. Ramdhan sejak awal memang menginisiasi lelang jabatan kepala sekolah ini.

"Hasil uji kompetensi ini murni karena kemampuan para guru-guru dan saya pastikan tidak ada yang lolos karena bantuan. Yang jelas kita memilih berdasarkan perolehan nilainya," ujarnya.

Danny sapaan akrab wali kota mengatakan, asal sekolah bukan merupakan jaminan bahwa yang bersangkutan akan menjadi kepala sekolah di tempat itu.

Meskipun seorang guru telah mengabdi cukup lama di sekolah tertentu dan ikut mendaftar lelang jabatan, tidak mesti mendapatkan pertimbangan khusus.

"Tidak mesti misalnya si A ini telah 10 tahun lebih mengabdi di satu sekolah kemudian ikut lelang dan diprioritaskan. Bisa saja yang lolos dan ditempatkan dari sekolah lainnya," katanya.

Menurut dia, penilaian dilakukan berdasarkan uji visi-misi, uji integritas, dan uji kompetensi. Uji kompetensi ini dilakukan oleh Pusdiklat UNM dengan delapan kriteria penilaian.

Sementara uji visi-misi dilakukan oleh 52 orang panitia seleksi (Pansel) dengan melihat kesesuaian pemahaman setiap peserta terkait revolusi pendidikan di Kota Makassar.

Selanjutnya juga terdapat uji integritas dari setiap calon yang diambil melalui hasil laporan Inspektorat serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dari hasil penilaian tersebut, hanya 50 persen dari total pendaftar yang bisa mengikuti tes lanjutan yaitu uji publik. Penetapan ini diambil berdasarkan standar penilaian dengan skor 50 untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK.

Pada jenjang SD standar kelulusan diturunkan menjadi 40. Ada pun yang hanya memperoleh skor di bawah standar yang ditetapkan sudah dipastikan tidak lulus.

"Khusus uji kompetensi, akan kita anggarkan untuk dilaksanakan setiap tahun. Uji kompetensi bukan untuk mengganti kepala sekolah. Tapi menilai performa kepala sekolah supaya ada peningkatan. Kepala sekolah yang sudah baik harus menjaga kompetensinya. Karena yg tidak lolos masih memiliki kesempatan jadi kepala sekolah jika mereka mau terus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya," ujarnya.

Diketahui, calon kepala sekolah yang lulus tes ini akan memperebutkan 367 jabatan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN), 44 jabatan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), 22 jabatan kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) sebanyak 9 sekolah.

Berdasarkan data, lelang jabatan kepala sekolah hanya diikuti 961 calon kepala sekolah dari jumlah 1.385 dan 437 sisanya dinyatakan gugur karena tidak mengambil kartu ujian.

Jumlah peserta calon kepala sekolah seharusnya hanya 948 orang karena 437 sudah dinyatakan gugur lebih awal sebelum mengikuti tes.

Namun di detik-detik terakhir sebelum pelaksanaan tes tertulis dilangsungkan di dua sekolah berbeda yakni di SMA Negeri 16 dan SMP Negeri 2 Jalan Amanagappa Makassar itu, ada tambahan peserta sebanyak 13 orang.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024