Makassar (ANTARA Sulsel) - Seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Barada Zubair meninggal dunia akibat dehidrasi berat saat mengikuti pelatihan orientasi di Makassar.

"Penyebabnya dehidrasi berat saat ikut `training` orientasi menjadi personil Brimob," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada wartawan, di Makassar, Selasa.

Selain Zubair, dua anggota brimob juga `tumbang` saat mengikuti tradisi elit kesatuan brimob ini dan masih dirawat intesif di rumah sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan kesehatan.

Orientasi medan tersebut kata Barung, saat calon pasukan Brimob ini melakukan latihan fisik selama dua hari melalui rute jalan Pabaeng-baeng, Jalan Veteran memutari Jalan KS Tubun, Rumah Jabatan Gubernur, Rujab Kapolda dan berakhir di Markas Brimob di Jalan Sultan Alaudin.

"Almarhum diduga kecapean dan jatuh kemudian di bawa ke rumah sakit bersama dua rekannya. Senin malam sekitar pukul 11.00 WITA almarhum kemudian meninggal dunia dan dibawa ke kampung halamannya di Jeneponto," sebutnya.

Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar melalui Kabid Humasnya menyampaikan belasungkawa atas kejadian itu. Pihaknya kemudian memberikan santunan kepada keluarga almarhum di Jeneponto.

Dikonfirmasi terpisah Kapolres Kabupaten Jeneponto AKBP Joko mengatakan personil Brimob tersebut telah dimakamkan di pekuburan umum Kampung Poko Bulo, Desa Bangkala Loe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto.

"Sudah dimakamkan tadi dihadiri keluarga almarhum. Untuk santunan kematian sudah diserahkan kepada pihak keluarga diberikan oleh Kapolda Sulselbar sebagai bentuk perhatian dan kepedulian khusus bagi anggota Polri," ujarnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024