Makassar (ANTARA Sulsel) - Kejuaraan dunia muaythai yang akan dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Maret diputuskan diundur hingga Oktober 2016.
Ketua Pengurus provinsi Muaythai Sulsel Surachman Tiri di Makassar, Rabu, mengatakan pembatalan itu dilakukan karena beberapa alasan di antaranya bertepatan dengan agenda sejumlah kejuaraan baik nasional dan internasional.
"PBMI sudah konfirmasi penundaannya. Alsannya karena jadwalnya yang memang bersamaan dengan sejumlah agenda seperti kejurnas muaythai di Jawa Barat (Maret) dan Kejuaraan Internasional di Thailand yang rencana digelar pada April 2016," katanya.
Akibat jadwal yang padat itu akhirnya diputuskan ditunda. Keputusan penundaan itu disepakati dalam rapat bersama pengurus muaythai dunia di Bangkok, Thailand pada Desember 2016.
Mengenai penundaan ini, kata dia, pihaknya mengaku tidak mempersoalkan. Sebab alasan penundaan juga bisa memang masuk akal atau tidak bisa dipaksakan agar pelaksanaan kejuaraan dunia lebih maksimal.
"Kita juga tidak ingin paksakan karena takutnya justru banyak tim yang absen. Kita juga sebagai panitia lokal memiliki waktu yang lebih panjang untuk persiapandan bisa fokus tampil di PON 2016," jelasnya.
Sebelumnya, Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) menunjuk Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai tuan rumah kejuaraan dunia muaythai yang direncanakan di Pantai Losari Makassar pada Maret 2016.
Ketua Harian PBMI, Sudirman, mengatakan penunjukan ini tidak lepas dari peran serta Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto yang selama ini dinilai begitu berkomitmen dan mendukung penuh setiap pelaksanaan kejurnas muaythai yang dilakukan di daerah itu.
"Ketua Muaythai internasional memang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi tuan rumah. Setelah menerima tawaran itu maka kita tidak ragu menujuk Makassar untuk menjadi penyelenggara karena komitmen dari wali kota Makassar selama ini," katanya.
PBMI sejauh ini memang telah melaksanakan kejuaraan nasional sebanyak dua kali di Makassar. Pada pelaksanaan pertama yakni Liga Muaythai Seri I digelar pada 2014 dan Sulawesi Selatan ketika itu sukses tampil sebagai juara umum.
Selain dukungan dan komitmen Wali Kota Makassar, kepercayaan menggelar di Kota "Anging Mammiri" itu juga dikarenakan dukungan sarana dan prasarana yang lengkap mulai dari venue pertandingan yang cukupbanyak, keberadaan hotel yang juga banyak, rumah sakit lengkap hingga memiliki Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Ketua Pengurus provinsi Muaythai Sulsel Surachman Tiri di Makassar, Rabu, mengatakan pembatalan itu dilakukan karena beberapa alasan di antaranya bertepatan dengan agenda sejumlah kejuaraan baik nasional dan internasional.
"PBMI sudah konfirmasi penundaannya. Alsannya karena jadwalnya yang memang bersamaan dengan sejumlah agenda seperti kejurnas muaythai di Jawa Barat (Maret) dan Kejuaraan Internasional di Thailand yang rencana digelar pada April 2016," katanya.
Akibat jadwal yang padat itu akhirnya diputuskan ditunda. Keputusan penundaan itu disepakati dalam rapat bersama pengurus muaythai dunia di Bangkok, Thailand pada Desember 2016.
Mengenai penundaan ini, kata dia, pihaknya mengaku tidak mempersoalkan. Sebab alasan penundaan juga bisa memang masuk akal atau tidak bisa dipaksakan agar pelaksanaan kejuaraan dunia lebih maksimal.
"Kita juga tidak ingin paksakan karena takutnya justru banyak tim yang absen. Kita juga sebagai panitia lokal memiliki waktu yang lebih panjang untuk persiapandan bisa fokus tampil di PON 2016," jelasnya.
Sebelumnya, Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) menunjuk Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai tuan rumah kejuaraan dunia muaythai yang direncanakan di Pantai Losari Makassar pada Maret 2016.
Ketua Harian PBMI, Sudirman, mengatakan penunjukan ini tidak lepas dari peran serta Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto yang selama ini dinilai begitu berkomitmen dan mendukung penuh setiap pelaksanaan kejurnas muaythai yang dilakukan di daerah itu.
"Ketua Muaythai internasional memang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi tuan rumah. Setelah menerima tawaran itu maka kita tidak ragu menujuk Makassar untuk menjadi penyelenggara karena komitmen dari wali kota Makassar selama ini," katanya.
PBMI sejauh ini memang telah melaksanakan kejuaraan nasional sebanyak dua kali di Makassar. Pada pelaksanaan pertama yakni Liga Muaythai Seri I digelar pada 2014 dan Sulawesi Selatan ketika itu sukses tampil sebagai juara umum.
Selain dukungan dan komitmen Wali Kota Makassar, kepercayaan menggelar di Kota "Anging Mammiri" itu juga dikarenakan dukungan sarana dan prasarana yang lengkap mulai dari venue pertandingan yang cukupbanyak, keberadaan hotel yang juga banyak, rumah sakit lengkap hingga memiliki Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.