Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto akan meminta bantuan ulama di kota ini untuk merukyah para eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang kini ditampung di Asrama Haji Sudiang setelah dipulangkan dari Kalimantan Timur.

"Kalau saya lihat mata mereka sudah berisi, untuk itu kita akan meminta ulama agar segera melakukan rukyah kepada saudara-saudara kita," ujar Ramdhan Pomanto usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, 232 orang eks Gafatar asal Sulawesi Selatan ini perlu mendapatkan bantuan dari semua pihak dan menerimanya kembali ke tengah-tengah masyarakat.

Tetapi sebelumnya, para ulama diharapkan memberi penanganan khusus karena dikhawatirkan kondisi spiritual eks anggota Gafatar itu sekarang sedang terganggu.

"Saya menyaksikan pengungsi eks Gafatar ini, mereka sudah terlihat seperti orang yang memiliki kepribadian yang berbeda. Selama mereka mengikuti Gafatar, mereka sudah terdoktrin oleh ajaran Gafatar," ucapnya.

Danny, sapaan akrab wali kota, menjelaskan, penanganan pengungsi Gafatar akan dilakukan dalam dua bagian. Bagaian pertama penanganan ideologi dan kedua persoalan sosial.

Danny juga sudah memerintahkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk mengidentifikasi para pengungsi Gafatar. Sedangkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan ditugaskan untuk menangani soal kesehatan.

"Dalam sepekan ini kita akan melakukan identifikasi dan kita golongkan mana yang masih diterima keluarganya dan mana yang tidak. Kita juga melakukan pemeriksaan kesehatan, siapa tahu mereka bawa penyakit," jelasnya.

Penanganan pengungsi eks Gafatar akan dilakukan Pemkot Makassar dalam waktu yang belum ditentukan. Danny juga berjanji mempekerjakan eks Gafatar yang tidak diterimaa keluarganya secara mandiri.

"Saya sudah memerintahkan SKPD untuk menyiapkan lahan pekerjaan yang sudah ada. Misalnya Satgas Genangan, Satgas Kebersihan dan Bank sampah," terangnya.

Setelah pemulangan 232 eks Gafatar asal Sulawesi Selatan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Rabu (27/1) malam, pemerintah setempat langsung bergerak cepat dengan menampung mereka di Asrama Haji Sudiang selama sepekan.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024