Makassar (ANTARA Sulsel) - Kompetisi dalam membuat game terbesar di dunia atau Global Game Jame (GGJ) sudah dimulai Makassar selama tiga hari tanpa jeda yakni dari Jumat hingga Minggu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Makassar Muh Ismounandar di Makassar, Jumat, mengatakan GGJ merupakan kegiatan game terbesar di dunia yang diadakan secara serentak di 600 kota dan di 78 negara dunia.

"Di Indonesia, ada sembilan kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara dan Makassar sebagai satu-satunya kota di luar Pulau Jawa yang berhasil melaksanakannya," ujarnya.

Dia menyebutkan jika kegiatan teknologi ini dinamai Global Game Jame (GGJ) jam dan merupakan agenda tahunan para pembuat game di seluruh dunia yang serentak digelar.

Ismounandar mengaku Pemerintah Kota Makassar dengan segala keterbatasan yang dimiliki, akan selalu hadir memberi dukungan dan ikut berdiri di tengah-tengah para teknopark untuk menciptakan perubahan.

"Peristiwa sore ini patut kita kabarkan ke suluruh dunia bahwa Makassar sedang bergerak sebagai kota tempat lahirnya berbagai macam inovasi teknologi yang akan membuat hidup manusia semakin baik ke depan," katanya.

Seperti di ketahui pada pembukaan hari pertama, peserta yang berjumlah 30 orang di kelompokkan menjadi 10 tim. Tiga orang di setiap tim akan membuat game berdasarkan karakter yang mereka inginkan.

"Di Indonesia ada sembilan kota yang ikut berartisipasi dan Makassar merupakan satu-satunya kota di luar Pulau Jawa yang ambil bagian. Hal yang paling menggembirakan yakni besarnya animo anak-anak kita untuk ikut berpartisipasi. Kami sangat yakin, tahun depan persiapan akan lebih kita matangkan, tentunya dengan peserta yang jauh lebih banyak lagi dan tentunya juga kualitas karya yang jauh lebih baik," lanjutnya.

Kendati pertama kali di gelar di Makassar, namun animo developer game dan juga aplikasi di Makassar sangat besar menyambut acara tahunan ini. Bahkan, ada juga jammer (peserta) game jam yang datang dari luar developer.

"Animonya sih di luar dugaan, ada beberapa yang daftar di luar lingkaran game dev," ungkap organizer dari GGJ 2016 Makassar Fordyta Abubakar.

Selain membuat karya,lewat acara ini game developer memiliki kesempatan untuk berkumpul, menuangkan kreativitas, berbagi pengalaman, dan mengekspresikan diri dengan membuat game.

"Selama ini, mungkin kita hanya sering mendengar aktivitas developer game di Pulau Jawa saja. Namun bukan berarti developer game di luar Pulau Jawa hilang dari radar. Akhir-akhir ini, developer game asal Makassar pun mulai naik daun seperti Maningo dan Hi Clay," lanjutnya.

Sebelumnya, Maningo studio, game developer asal Makassar sukses meraih juara tiga pada ajang kompetisi game tingkat nasional yang di gelar Institut teknologi Bandung.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024