Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, Sulawesi Barat, bekerja sama dengan TNI/Polri menggelar Deklarasi Damai anti teroris dan radikalisme yang dipusatkan di pelataran anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, Minggu.

Deklarasi yang diikuti anggota Polres Mamuju, TNI, dan seluruh SKPD lingkup Kabupaten Mamuju tersebut sebagai bentuk reaksi terhadap teror bom yang terjadi beberapa waktu lalu yang mengguncang Jakarta.

Sekretaris Daerah Mamuju, Muh Daud Yahya menyatakan dengan tegas bahwa Pemerintah Kabupaten Mamuju bersama TNI dan Polri menolak segala bentuk aksi terorisme dan radikalisme yang sangat meresahkan masyarakat tersebut.

Ia mengatakan meski pemerintah giat-giatnya mengkampanyekan gerakan anti teror melalui slogan "Kami Tidak Takut" tersebut, namun tentunya akan lebih mudah diwujudkan bila diikuti peran aktif masyarakat itu sendiri.

"Tentunya apa yang diharapkan oleh pemerintah dan TNI/Polri akan terwujud ketika seluruh elemen masyarakat juga turut bekerja sama memerangi tindak lanjut terorisme dan radikalisme,"kata Daud Yahya.

Karena itu kata dia, peran aktif semua pihak sangat menentukan dalam memerangi segala bentuk ancaman terorisme dan radikalisme di suatu daerah.

"Satu rasa syukur karena hingga saat ini situasi Kabupaten Mamuju masih terbilang kondusif. Kita berharap, agar kondisi tersebut tetap terjaga dengan menerapkan gerakan Kami Tidak Takut dalam kehidupan sehari-hari," ujar Daud.

Daud menambahkan, peran serta masyarakat yang tinggi tentu mampu mempersempit ruang gerak para teroris yang saat ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah.

Hadir dalam Deklarasi Damai tersebut Kapolres Mamuju, Perwakilan Kodim 1418, Ketua DPRD Mamuju, Ketua Majelis Ulama Indonesia Mamuju, tokoh wanita, para kepala SKPD dan tokoh masyarakat yang kemudian membubuhkan tanda tangan pada tempat yang telah disediakan panitia sebagai tanda pendeklarasian penolakan terhadap terorisme dan radikalisme.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024