Timika (ANTARA Sulsel) - Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika, Papua, mengejar status akreditasi tingkat utama dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat setempat.

Direktur RSMM Timika Bernadus Freddy Suharto di Timika, Selasa, mengatakan bahwa rumah sakit yang dipimpinnya itu akan mendapat kunjungan tim komite akreditasi rumah sakit dari Jakarta pada tanggal 9--11 Februari mendatang.

Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, kata dia, merupakan rumah sakit pertama di Papua yang akan mengikuti program akreditasi pada tahun 2016.

Program akreditasi itu, menurut Bernadus, sangat penting dan menentukan apakah RSMM Timika masih mendapat izin dan kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan visi dan misi sebagai sebuah rumah sakit.

"Kami rumah sakit tipe C yang mengejar kelulusan akreditasi utama. Tentu kami segenap karyawan RSMM Timika akan berusaha memberikan yang terbaik," kata Bernadus.

Agar RSMM Timika dinyatakan lulus sebagai RS dengan status akreditasi utama, kata dia, terdapat 12 kelompok kerja (pokja) yang akan dievaluasi oleh tim komite akreditasi rumah sakit tingkat nasional.

Sebelumnya, RSMM Timika telah dinyatakan lulus dengan status akreditasi tingkat perdana dan tingkat madya.

"Standar yang diberikan untuk lulus akreditasi, yaitu standar keselamatan pasien," kata Bernadus.

Ia juga berharap agar semua pemangku kepentingan dalam hal mendukung pengoperasian RSMM Timika agar memberikan dukungan penuh.

Bernadus mengatakan bahwa RSMM Timika sangat diharapkan oleh masyarakat setempat agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada para pasien yang berobat, baik rawat jalan maupun rawat inap.

Dalam praktiknya selama ini, RSMM Timika relatif cukup keteteran dalam melayani pasien.

"Kami memiliki 134 tempat tidur (sudah termasuk fasilitas privat wing), tetapi pasien yang dirawat di ruang perawatan kelas III membeludak hingga separuhnya terpaksa dirawat di lorong-lorong. Apakah itu layak? Kami juga kesulitan untuk merujuk pasien, justru sebaliknya kami yang malah dikirimi pasien dari rumah sakit yang lain," kata Bernadus yang baru lebih dari setahun bertugas di RSMM Timika.

Menurut dia, ada sejumlah permintaan RSMM Timika yang hingga kini belum dapat dijawab oleh pemilik rumah sakit itu. Dalam hal ini Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).

Salah satu fasilitas yang mendesak untuk dilakukan perbaikan, yaitu Bangsal Theresia (ruang perawatan kelas III) untuk pasien penyakit dalam, seperti TB, dan HIV-AIDS. Hingga kini, perbaikan fasilitas tersebut belum dapat direalisasikan.

Dari kapasitas 16 tempat tidur yang tersedia di Bangsal Theresia RSMM, pasien yang dirawat bisa sampai 24 orang. Semua pasien dari berbagai jenis penyakit dan jenis kelamin dirawat dalam ruangan yang sama.

Adapun jumlah kunjungan pasien rawat jalan di RSMM Timika mencapai 300--500 per hari. Data pada tahun 2015 sebanyak 126.000 orang.

Saat ini RSMM Timika dilengkapi dengan tenaga dokter spesialis penyakit dalam, spesialis obgyn, spesialis bedah, spesialis mata, spesialis anestesi, dan spesialis radiologi yang merupakan satu-satunya di Mimika. 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024