Matra, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Puluhan warga Dusun Kalindau, Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, bersitegang dengan investor terkait pengelolaan tambang Galian C di sepanjang bantaran sungai Lariang di daerah itu.

"Keberadaan tambang galian C dibantaran sungai Lariang milik CV Maju Bersama kami protes. Pengerukan bantaran sungai berdampak proses abrasi semakin massif dan berdampak hilangnya lahan perkebunan akibat erosi," kata Toni salah seorang perwakilan warga saat menghadiri pertemuan dan peninjauan lapangan di Matra, Jumat.

Diantara SKPD lingkup pemkab Matra yang hadir diantaranya Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Matra, dinas ESDM Matra, Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Matra, serta pengusaha pengelola tambang galian C ini.

Dalam pertemuan ini, ketegangan antara sipemilik tambang dan masyarakat tak terhindarkan lantaran sipemilik tambang tak terima jika dikatakan bahwa tambang galian C menjadi penyebab hilangnya perkebunan warga.

Pemilik tambang galian C Suardi berdalih, bahwa proses abrasi terjadi lebih karena faktor alam yang sudah berlangsung lama, kehadirannya justeru ingin membuat tanggul untuk menutup aliran sungai yang menuju ke perkebunan warga.

"Proses abrasi itu sudah lama terjadi pak, sementara saya menambang di bagian sini baru dua minggu, saya justeru ingin membuat tanggul pasir disini untuk menutup aliran sungai menuju ke lahan warga, saya juga sudah rugi banyak pak," ujarnya.

Toni menyampaikan, setelah beroperasinya tambang galian c tersebut, justeru membuat arus sungai semakin kuat meruntuhkan tanah tepi sungai, yang secara perlahan menelan kebunnya hingga ludes.

"Semenjak tambang ini beroperasi jelas telah berimbas pada pengrusakan lingkungan. Saya meminta keadilan karena kebun saya telah dirusak, dan saya minta penambangan galian C ini dihentikan, dan saya minta pemerintah juga segera bertindak sebelum terjadi dampak yang lebih besar lagi," ujar Toni dengan nada lantang.

Kepala Desa Lariang Andi Firdaus dalam kesempatan itu ikut menenangkan kedua belah pihak dengan memberikan pemahaman terkait pengelolaan tambang galian C itu.

Meski demikian kedua belah pihak masih tetap ngotot berada dalam posisi yang benar. Bahkan, warga pun mendesak dinas terkait untuk segera menutup operasi tambang galian c yang dia maksud.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024