Makassar (ANTARA Sulsel) - Tiga belas kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) meluncurkan program buku bacaan berjenjang untuk mempercepat literasi anak-anak usia dini.
"Diharapkan dengan program ini kemampuan siswa kelas awal dalam memahami bacaan meningkat, dan dasar ketrampilan literasi tertanam dengan baik semenjak dini," kata Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sulsel Jamaruddin yang memfasilitasi terwujudnya program ini, di Makassar, Senin.
Program yang dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng, Takalar, Maros, Pangkep, Pinrang, Sidrap, Bone, Soppeng, Wajo, Sengkang, Tana Toraja, Kota Makassar dan Kota Parepare ini terselenggara bekerjasama dengan USAID PRIORITAS.
"Program ini adalah upaya mengurangi tingkat illiterasi atau ketidakmampuan membaca dan memahami bacaan yang cukup tinggi di Sulsel," ujar Jamaruddin.
Sementara Sekretaris Daerah Tana Toraja Enos Karoma SH, yang meluncurkan program tersebut di Tana Toraja beberapa waktu lalu menyatakan pentingnya peran orang tua siswa mendorong para siswa terbiasa membaca.
Menurutnya, orang tua siswa harus mendorong siswa untuk rajin ke perpustakaan dan meminjam buku.
"Kami berharap program buku berjenjang menjadi salah satu strategi meningkatkan minat baca siswa," imbuhnya.
Sedangkan, Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo Firdaus Perkesi yang didaulat untuk meluncurkan program tersebut pada tanggal 4 Februari 2016 yang lalu mengatakan literasi harus dilatih sejak dini.
"Peradaban dan budi pekerti yang baik bisa tumbuh ketika anak-anak banyak membaca," ujarnya.
Monitoring program buku bacaan berjenjang juga akan dilakukan di Kabupaten Wajo. Pihaknya, juga berkomitmen akan secara perlahan menjadikan Kabupaten Wajo sebagai kabupaten literasi.
"Diharapkan dengan program ini kemampuan siswa kelas awal dalam memahami bacaan meningkat, dan dasar ketrampilan literasi tertanam dengan baik semenjak dini," kata Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sulsel Jamaruddin yang memfasilitasi terwujudnya program ini, di Makassar, Senin.
Program yang dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng, Takalar, Maros, Pangkep, Pinrang, Sidrap, Bone, Soppeng, Wajo, Sengkang, Tana Toraja, Kota Makassar dan Kota Parepare ini terselenggara bekerjasama dengan USAID PRIORITAS.
"Program ini adalah upaya mengurangi tingkat illiterasi atau ketidakmampuan membaca dan memahami bacaan yang cukup tinggi di Sulsel," ujar Jamaruddin.
Sementara Sekretaris Daerah Tana Toraja Enos Karoma SH, yang meluncurkan program tersebut di Tana Toraja beberapa waktu lalu menyatakan pentingnya peran orang tua siswa mendorong para siswa terbiasa membaca.
Menurutnya, orang tua siswa harus mendorong siswa untuk rajin ke perpustakaan dan meminjam buku.
"Kami berharap program buku berjenjang menjadi salah satu strategi meningkatkan minat baca siswa," imbuhnya.
Sedangkan, Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo Firdaus Perkesi yang didaulat untuk meluncurkan program tersebut pada tanggal 4 Februari 2016 yang lalu mengatakan literasi harus dilatih sejak dini.
"Peradaban dan budi pekerti yang baik bisa tumbuh ketika anak-anak banyak membaca," ujarnya.
Monitoring program buku bacaan berjenjang juga akan dilakukan di Kabupaten Wajo. Pihaknya, juga berkomitmen akan secara perlahan menjadikan Kabupaten Wajo sebagai kabupaten literasi.