Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Regional VI Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Maluku dan Papua (OJK Sulampua) Bambang Kiswono mengatakan peran Sektor Jasa Keuangan (SJK) terhadap perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) masih rendah.

"Andil sektor jasa keuangan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Sulsel baru sebesar 0,26 persen," kata Bambang Kiswono dalam Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan yang diselenggarakan di Makassar, Rabu.

Padahal pertumbuhan PDRB sektor jasa keuangan di Sulsel tahun 2015, mencapai 7,41 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDRB Sulsel yang berada pada angka 7,15 persen.

Pangsa PDRB sektor jasa keuangan terhadap total PDRB Sulsel juga hanya mencapai 3,4 persen, lebih rendah dibandingkan secara nasional yang tercatat sebesar 4,03 persen.

"Masih rendahnya pangsa sektor jasa keuangan ini menunjukkan kedalaman sektor keuangan di Sulsel masih rendah," ujarnya.

Kedalaman sektor keuangan mengacu pada peningkatan penyediaan layanan keuangan dengan pilihan layanan yang lebih luas yang diarahkan untuk semua lapisan masyarakat.

Untuk itu, lanjutnya, peranan sektor jasa keuangan perlu ditingkatkan dalam memobilisasi dana masyarakat dan ekonomi daerah untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan perekonomian daerah.

"Kita berharap kontribusi sektor jasa keuangan terhadap perekonomian Sulsel ke depan akan semakin meningkat," ujar Bambang.

Hal senada juga diungkapkan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Gubernur berharap sektor jasa keuangan khususnya perbankan dapat memberi kontribusi lebih terhadap perekonomian di wilayah ini, khususnya dalam menghadapi perlambatan ekonomi yang masih terus membayangi di tahun ini.

"Pemerintah dan pimpinan perbankan harus bersama bersinergi untuk mencari solusi," kata Syahrul.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024