Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) Sulawesi Selatan menyatakan saat ini membutuhkan peralatan latihan yang memadai untuk para taekwondoin yang akan bertarung di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.

Sekretaris Umum TI Sulsel, Muhammad Tahir di Makassar, Rabu, mengatakan soal peralatan latihan saat ini merupakan masalah yang paling mendesak. Untuk itu pihaknya berharap Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel bisa segera melengkapinya.

"Saya baru dengar kabar jika KONI sudah meminta kita mengajukan apa saja yang dibutuhkan. Kami tentunya sudah siap mengajukan sekaligus berharap sarana latihan kita segera dilengkapi," jelasnya.

Untuk sarana latihan yang ada saat ini, kata dia, memang sudah didak mendukung lagi. Bahkan ada beberapa yang tidak bisa lagi digunakan karena rusak. Kondisi ini tentu patut menjadi perhatian jika ingin cabang itu berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016.

Selain itu, pihaknya juga mengaku membutuhkan peralatan pendeteksi nilai atau head score agar bisa lebih beradaptasi. Peralatan pendeteksi poin ini memang selalu mengalami perkembangan mengikuti aturan internasional.

"Namun untuk kebutuhan yang paling mendesak itu memang yang kita gunakan sehari-hari seperto pelindung kepala atau badan dan sebagainya," katanya.

Pengprov TI Sulsel sebelumnya telah meloloskan tiga atlet setelah masuk posisi delapan besar di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional di Jakarta, 17-19 November 2015.

Ketiga taekwondoin Sulsel yang diharapkan bisa meraih prestasi di PON 2016 itu masing-masing Sri Buana resmol (+50kg putri), Resky Ashar (kelas 54kg) serta Richard yang turun di kelas +87kg putra.

Hasil ini tentu tidak lebih baik dari pencapaian Pra-PON 2011 yang justru mampu meloloskan sebanyak lima atlet masing-masing Sri Buana Resmol, Muhammad Halidin (-80kg), Richard Renaldi (kelas-74kg putra), Ni Komang Ayu (kelas -75kg putri) serta Jamaluddin yang tampil di kelas 68 kg.

Dari lima atlet yang tampil di PON 2012, tim taekwondo Sulsel harus puas dengan perolehan satu perunggu melalui Sri Buana Resmol.

Mengenai kondisi itu, dirinya mengaku jika pihaknya telah berusaha dan bekerja keras. Dirinya juga mengaku jika pencapaian Sulsel yang meloloskan tiga atlet ke PON XIX 2016 sudah merupakan prestasi terbaik jika dibandingkan kondisi yang dialami.

"Kami akan memaksimalkan tiga atlet yang lolos agar bisa menjaga persaingan merebut medali di PON. Untuk itu kita harapkan segala kebutuhan yang mendesak agar segera disiapkan sehingga bisa fokus meningkatkan kemampuan," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024