Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim kricket putri Sulawesi Selatan yang telah memastikan diri lolos PON 2016 siap mematangkan kemampuan pada kejuaraan nasional Piala Kartini di Bali, Maret 2016.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PCI Sulsel, Hasan Idrus di Makassar, Kamis, berharap keterlibatan atlet di kejurnas semakin menjaga peluang tim putri Sulsel meraih prestasi pada PON XIX di Jawa Barat, September 2016.
"Kita terus fokus meningkatkan kemampuan dan kerjasama tim. Kami juga berharap seluruh atlet untuk terus fokus mengingat persaingan yang tidak mudah," jelasnya.
Untuk bisa mengikuti kejurnas tersebut, pihaknya akan segera mengajukan proposal anggaran ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel. Pihaknya juga berharap mendapat respon positif dari pihak KONI karena ini memang sebagai ajang try out sebelum tampil di PON.
Mengenai status tim kriket Sulsel yang tidak masuk dalam cabang olahraga prioritas di Sulsel, dirinya mengaku bukan halangan untuk tidak memberikan bantuan anggaran. Apalagi peluang untuk berprestasi masih terbuka lebar.
"Kita sudah buktikan kualitas di babak kualifikasi PON 2015. Jadi kita punya hak mendapat anggaran try out untuk lebih memaksimalkan kemampuan seluruh atlet," ujarnya.
Dari dua tim kriket Sulsel yang tampil di pra-PON, memang hanya tim putri yang dipastikan lolos setelah tampil maksimal di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional di Bogor, Jawa Barat, 18-28 Oktober 2015.
Pengurus Provinsi Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Sulawesi Selatan mengaku optimistis dapat bersaing dalam perebutan medali PON 2016. Salah satu alasannya tentu saja berdasarkan pencapaian tim di sejumlah ajang nasional sebelumnya.
Sejak terbentuk enam tahun lalu, Pengprov PCI Sulsel memang cukup fokus dalam pembinaan dan peningkatkan kualitas atlet. Komitmen itu membawa hasil manis dengan masuk posisi delapan besar pada kejurnas U-15 di Jakarta 2009.
Selanjutnya Sulsel berhasil menembus posisi empat besar di kejurnas 2010. Bahkan salah satu atletnya ketika itu yakni Fadel Muhammad sukses terpilih sebagai pemukul terbaik di kejuaraan tersebut.
Tim Sulsel juga berhasil meraih hasil maksimal di kejurnas Bali 2011. Juara I di kejurnas Batam U-19 pada 2012. Selanjutnya pada 2013, tim kriket Sulsel juga mampu tampil menjanjikan di kejurnas Universitas Indonesia.
Bahkan pihaknya kembali mendapatkan penghargaan individual sebagai pemukul terbaik di kejuaraan tersebut melalui Tri Wardhani. Sejumlah prestasi yang telah diraih di sejumlah kejuaraan sebelumnya diharapkan menjadi modal untuk menghadapi pra-PON 2015.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PCI Sulsel, Hasan Idrus di Makassar, Kamis, berharap keterlibatan atlet di kejurnas semakin menjaga peluang tim putri Sulsel meraih prestasi pada PON XIX di Jawa Barat, September 2016.
"Kita terus fokus meningkatkan kemampuan dan kerjasama tim. Kami juga berharap seluruh atlet untuk terus fokus mengingat persaingan yang tidak mudah," jelasnya.
Untuk bisa mengikuti kejurnas tersebut, pihaknya akan segera mengajukan proposal anggaran ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel. Pihaknya juga berharap mendapat respon positif dari pihak KONI karena ini memang sebagai ajang try out sebelum tampil di PON.
Mengenai status tim kriket Sulsel yang tidak masuk dalam cabang olahraga prioritas di Sulsel, dirinya mengaku bukan halangan untuk tidak memberikan bantuan anggaran. Apalagi peluang untuk berprestasi masih terbuka lebar.
"Kita sudah buktikan kualitas di babak kualifikasi PON 2015. Jadi kita punya hak mendapat anggaran try out untuk lebih memaksimalkan kemampuan seluruh atlet," ujarnya.
Dari dua tim kriket Sulsel yang tampil di pra-PON, memang hanya tim putri yang dipastikan lolos setelah tampil maksimal di babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional di Bogor, Jawa Barat, 18-28 Oktober 2015.
Pengurus Provinsi Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Sulawesi Selatan mengaku optimistis dapat bersaing dalam perebutan medali PON 2016. Salah satu alasannya tentu saja berdasarkan pencapaian tim di sejumlah ajang nasional sebelumnya.
Sejak terbentuk enam tahun lalu, Pengprov PCI Sulsel memang cukup fokus dalam pembinaan dan peningkatkan kualitas atlet. Komitmen itu membawa hasil manis dengan masuk posisi delapan besar pada kejurnas U-15 di Jakarta 2009.
Selanjutnya Sulsel berhasil menembus posisi empat besar di kejurnas 2010. Bahkan salah satu atletnya ketika itu yakni Fadel Muhammad sukses terpilih sebagai pemukul terbaik di kejuaraan tersebut.
Tim Sulsel juga berhasil meraih hasil maksimal di kejurnas Bali 2011. Juara I di kejurnas Batam U-19 pada 2012. Selanjutnya pada 2013, tim kriket Sulsel juga mampu tampil menjanjikan di kejurnas Universitas Indonesia.
Bahkan pihaknya kembali mendapatkan penghargaan individual sebagai pemukul terbaik di kejuaraan tersebut melalui Tri Wardhani. Sejumlah prestasi yang telah diraih di sejumlah kejuaraan sebelumnya diharapkan menjadi modal untuk menghadapi pra-PON 2015.