Makassar (ANTARA Sulsel) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana mengatakan, transaksi tunai di Sulsel semakin berkurang pada 2015.

"Hal ini tercermin dari aliran uang kuartal yang tercatat pada 2015 menunjukkan `net inflow` sebesar Rp4,48 triliun," kata Iman disela-sela jumpa pers di Kpw BI Sulsel di Makassar, Selasa.

Berdasarkan data yang dilansir Kpw BI Sulsel diketahui, aliran uang masuk (inflow) tercatat sebesar Rp18,57 triliun. Kondisi itu turun dibandingkan 2014 yang mencapai Rp19,23 triliun atau tumbuh minus 3,47 persen.

Namun disisi lain, aliran uang yang keluar (outflow) dari BI mengalami penurunan lebih dalam dari Rp15,91 triliun pada 2014 menjadi Rp14,09 triliun pada 2015 atau secara tahunan tumbuh -11,46 persen.

Sedangkan untuk pembayaran non tunai nilai kliringnya pada 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 13,87 persen (yoy) menjadi Rp45,56 triliun dari Rp40,01 triliun di 2014.

"Penurunan ini terjadi seiring adanya kebijakan yang menaikkan batas `treshold` transaksi RTGS," katanya.

Menyinggung proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I 2016, diperikrakan tumbuh pada kisaran 6,9 persen hingga 7,9 persen (yoy) atau lebih baik dibandingkan 2015.

Hal itu didorong oleh perbaikan konsumsi, investasi dan ekspor. Sedang dari sisi lapangan usaha, peningkatan pertumbuhan yang bersumber dari sektor primer dan tersier.

"Namun faktor risiko yang perlu diwaspadai kedepan adalah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global, `rebound`nya harga minyak dunia, pergerakan nilai tukar rupiah, dan permasalahan harmonisasi kebijakan ekonomi pemerintah pusat dan daerah," kata Iman.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024