Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, hasil produksi tanaman jagung di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, pada tahun 2015 hanya berkisar 100.811 ton pipilan kering atau turun sebesar 9.854 ton (-8,90 persen) dibandingkan tahun 2014 sebesar 110.665 ton.

"Telah terjadi penurunan produksi jagung di Sulbar di tahun 2015. Hal ini dipicu oleh penurunan luas panen sebesar 3.589 ha (-14,74 persen), yaitu dari 24.341 ha pada tahun 2014 menjadi 20.752 ha pada tahun 2015," kata Kepala BPS Sulbar, Setianto di Mamuju, Minggu.

Menurut dia, angka produktivitas tanaman jagung di wilayah Sulbar tercatat sebesar 3,11 ku/ha (6,85 persen), yaitu dari 45,46 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 48,58 ku/ha pada tahun 2015.

Sementara angka tetap (Atap) produksi jagung Sulbar di tahun 2014 adalah sebesar 110.665 ton pipilan kering, atau menurun sebesar 17.662 ton (13,76 persen) dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 128.327 ton.

Pada saat itu, kata dia, adanya penurunan produksi jagung juga dipicu oleh penurunan luas panen sebesar 2.440 ha (9,11 persen), yaitu dari 26.781 ha pada tahun 2013 menjadi 24.341 ha pada tahun 2014. Dari segi produktivitas juga mengalami penurunan sebesar 2,46 ku/ha (5,12 persen), yaitu dari 47,92 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 45,46 ku/ha pada tahun 2014.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulbar, Ir Hamzah mengatakan, angka-angka statistik terhadap perkembangan tanaman pangan akan menjadi perhatiannya agar kelak hasil produksi tanaman pangan itu mengalami peningkatan.

"Musim kemarau ekstrim juga berpengaruh turunnya produksi tanaman jagung. Meski begitu, kita akan mencari solusi agar kelak produksi dan produktivitas tanaman jagung menjadi lebih baik," kata Hamzah.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024