Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, diminta memberikan bantuan kepada 60 kepala keluarga di pesisir Sungai Pangalloan, Desa Karama yang terancam abrasi sungai dengan melakukan relokasi.

"Kami berharap pemerintah di Mamuju dapat membantu direlokasi pemukiman warga sebanyak 60 unit ke tempat yang lebih aman di Desa Pangaloan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Persaudaraan Pemuda Sulbar, Nirwansyah di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, pemerintah melalui badan penanggulangan bencana maupun dinas sosial mesti segera melakukan koordinasi membantu warga yang terus panik semenjak luapan sungai Pangalloan terus mengikis lahan milik masyarakat yang sudah tergerus jatuh ke sungai.

"Abrasi perlahan-lahan tapi pasti terus mengikis lahan pemukiman masyarakat sehingga secepatnya harus dibantu jangan biarkan masyarakat menjadi korban bencana alam," katanya.

Menurut dia, sudah tiga kali warga menyingkirkan pemukimannya dari bibir sungai tanpa dibantu pemerintah dan dan warga kesulitan melakukan relokasi karena kekurangan biaya.

Oleh karena itu ia berharap pemerintah setempat dapat membantu mengatasi masalah dihadapi warga dengan membantu merelokasi pemukimannya ke tempat yang lebih aman karena lahannya selama ini sudah terancam akibat abrasi sungai.

"Sudah ada lahan yang tersedia dua hektare, untuk menjadi lahan masyarakat yang akan direlokasi, namun masyarakat kesulitan biaya relokasinya sehingga pemerintah harus turun dan melihat serta menyaksikan kondisi di lapangan yang perkampungannya terus dikikis air sungai dan memberikan bantuan biaya relokasi," kata Rahman salah seorang warga.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024