Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan mengingatkan Pemerintah Kota Makassar sebaiknya sedikit membatasi pembangunan hotel di kota itu untuk menjaga kestabilan okupansi hunian.

"Sejak awal, kami sudah katakan pada wali kota agar pembangunan hotel di Makassar, ada rem-rem sedikit. Apalagi pada 2016 ini akan banyak hotel baru yang siap beroperasi di Makassar," kata Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga dalam acara soft launching Demelia Hotel di Makassar, Rabu.

Masalah pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terhadap para pelaku investasi yang bergerak di bidang perhotelan memang diakui cukup terbuka. Dirinya juga tetapm emberikan apresiasi atas kemudahan untuk mendapatkan izin membangun.

Namun di sisi lain, kata dia, justru dengan semakin menjamurnya hotel di Makassar tentunya dikhawatirkan mempengaruhi tingkat hunian.

Kondisi itu tentu akan semakin diperburuk jika pihak hotel mulai melakukan perang tarif yang tentu saja akan merugikan bagi pengusaha itu sendiri.

"Untuk saat ini, memang tingkat okupansi sudah cukup normal jika dibandingkan ketika masih ada aturan tidak bisa menggelar rapat di dalam hotel," ujarnya.

Sementara Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku memberikan peluang bagi pengusaha hotel untuk bersaing. Adapun tugas pemerintah kota, kata dia, yakni bagaimana untuk mendatangkan banyak orang untuk berkunjung ke Makassar.

Ia menjelaskan, melalui konsep dan desain yang menarik tentu akan membuat orang bisa ramai-ramai berkunjung ke Makassar.

"Biarkan mereka (pengusaha hotel) bersaing. Tugas kita bagaimana membuat program atau event unik agar orang tertarik datang ke Makassar sehingga bisa memenuhi semua hotel yang ada disini," katanya.

Untuk masalah program, Pemkot Makassar siap menggelar sebuah ajang menarik "Makassar International Eigth Festival" yang direncanakan pada 8 September 2016.

Festival internasional ini sesuai namanya akan menampilkan delapan kegiatan atau delapan F diantaranya film, fashion, food, flower, four jazz song, hingga fish and rice.

"Saya punya keinginan suatu saat akan mengumpulkan bayak bintang dalam satu acara. Untuk itu kita siap menggelar sebuah festival yang menghadirkan berbagai kegiatan dalam satu event," jelasnya.

Khusus untuk film, kata dia, sudah ada negara yang mengonfirmasikan ke wali kota untuk ikut terlibat yakni dari Australia. Hal itu disampaikan saat kunjungan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop ke Makassar, 22 Maret 2015.

Sementara untuk fashion, kata dia, banyak peminat khususnya para perancang mode di Tanah Air. Kehadiran paradesainer ternama Indonesia tentunya diharapkan sebagai pemikat untuk mendatangakn semakin banyak orang berkunjung ke Kota Daeng.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024