Makassar (ANTARA Sulsel) - Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo berencana akan melakukan inisiasi untuk membentuk koalisi guna mengadapi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar 7-8 Mei 2016 di Bali.

"Pak Syahrul berencana akan membentuk koalisi dengan menghimpun kekuatan dari sejumlah Bakal Caketum pada Munaslub nanti," kata Bakal Caketum Golkar Mahyudin usai bertemu Syahrul di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Makassar, Selasa.

Menurut dia Syahrul mengajak dirinya untuk ikut bergabung dalam pertarungan nanti dengan melakukan loby-loby sejumlah bakal calon yang akan tampil dalam Musdalub nanti.

Selain dirinya, Bakal Caketum lainnya telah bertemu dengan Syahrul seperti Airlangga Hartanto, Aziz Syamsuddin kemudian Setya Novanto untuk membahas rencana itu. Kendati masuk dalam strategi, pihaknya mengakui bila koalisi ini terbangun maka akan semakin kuat.

"Kita berempat dulu baru mengundang lainnya tidak menutup kemunkinan Akom dan Setya ikut gabung. Hal ini dilakukan agar Munaslub nanti bisa berjalan baik dan bisa saja bermuara pada aklamasi," beber Wakil Ketua MPR ini.

Rencananya, kata dia, akan mengundang sejumlah bakal calon yang santer disebut kuat untuk melakukan pertemuan yang bertujuan baik guna keutuhan partai golkar akar kembali jaya serti pada masa lalu.

Saat ditanyakan terkait dengan adanya biaya admnistrasi sebesar Rp15 miliar sebagai salah satu syarat, kata dia, masih memikirkan hal itu, namun dirinya sangsi aturan itu akan menjadi polemik nantinya bila diberlakukan.

"Itukan masih wacana dan belum disepakati saat Munaslub berlangusung bisa jadi itu di anulir. Tapi kalau itu dibebankan kepada calon tentu saya akan pikirkan untuk maju," ungkap kepada wartawan.

Sementara Syahrul Yasin Limpo (SYL) usai menerima Mahyudin mengatakan pertemuan itu hanya itu menyamakan presepsi. Terkait dengan rencana pertemuan bakal calon, kata dia, akan diatur oleh tim pemenangan.

"Mengenai pertemuan itu pak Roem yang atur sebagai ketua tim di sini. Beliau mengusulkan agar dilakukan pertemuan sebelum Munaslub dengan membahas ageda settting agar Munaslub nantin berjalan lebih baik. Dan hasil pertemuan nanti bisa bertambah struktur baru," bebernya kepada wartawan.

Saat ditanyakan mengenai dengan adanya biaya yang dibebankan kepada calon nantinya untuk bertarung senilai Rp15 miliar, kata Gubernur Sulsel ini dengan tegas menolak adanya biaya itu.

"Saya lebih baik mundur kalau ada persyaratan seperti itu, sejak saya menjadi pejabat dan pengurus golkar tidak ada saya lakukan atau mau membayar seperti itu," tegas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.

Kendati demikian pihaknya tetap akan terus melakukan manuver politik jelang Munaslub dengan melakukan konsolidasi dengan bertemu sejumlah pemilik suara dan para elit partai.

"Saya kan dulu tidak direken sama sekali apalagi di media, tapi sekarang kita lihat banyak yang mulai merapat. Sejumlah pemilik suara pun mulai melirik saya, ini buktinya kami tetap jalan meski bakal calon lainnya juga jalan," ungkap dia.

Ketua tim SYL Sulsel, HM Roem pada kesempatan itu mengatakan pihaknya segera mempersiapkan rencana pertemuan tersebut dengan menghadirkan empat bakal calon ketua DPP Golkar yang sudah disebutkan tadi

"Semoga dengan pertemuan nanti bisa menghasilkan keputusan yang baik bagi partai dan kita bersama. Kami tetap berusaha mempertemukan dalam pekan ini," ucap Roem juga menjabat Ketua DPRD Sulsel itu.

Selain HM Roem tim pemenangan lainnya hadir seperti La Kama Wiyaka selaku Wakil Ketua, Farouk M Betta sebagai Ketua Bidang Opini, Visi dan Misi dan lainnya. Pertemuan tersebut membahas rencana koalisi dan agenda pertemuan bakal calon terkait persiapan Munaslub.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024