Gowa, (Antara) - Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Makassar melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di Desa Ballasuka Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa di lereng Gunung Bawakaraeng, Minggu.

Mahasiswa mengadakan Kemah Bakti Pekan Kreativitas Pelajar dan Baitul Arqam bagi seluruh petani dan masyarakat bertempat di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammmadiyah Ballasuka.

Kemah bakti dengan narasumber masing-masing Dr H Ramli Haba, Ir H Darwis Lantik, Drs KH Mawardi Pewangi, Drs HM Husni Yunus,MPd, KH Arsyad Nyero serta sejumlah narasumber lainnya.

Acara dihadiri 300 peserta dengan tema "Membangun Peradaban Islami Menuju Masyarakat Yang Berkemajuan" berlangsung selama tiga hari pada 15-17 April 2016.

Dekan FAI Unismuh Makassar, Drs KH Mawardi Pewangi MPd I dalam menyatakan bahwa program pengabdian mahasiswa yang nyata adalah program yang dilaksanakan di lokasi seperti ini.

"Mahasiswa mampu untuk membangun peradaban pada masyarakat petani, sehingga menyadari pentingnya membangun peradaban yang Islami dan berkemajuan menuju masyarakat yang yang memiliki peradaban yang tinggi dan mampu untuk mentransfer isyarat isyarat yang mencerdaskan masyarakat, tanpa melepaskan nilai-nilai budaya Islam yang merujuk pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah," katanya.

Mawardi mengatakan program ini dapat diadopsi setiap mahasiswa yang akan melaksanakan tugas KKP/KKN di desa sehingga mahasiswa betul-betul menjadi kekuatan kampus dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi menuju masyarakat cerdas yang berpendidikan tinggi melalui sistem pendidikan kemasyarakatan.

Ramli Haba mengatakan, setiap warga negara memiliki hukum dan perlindungan dalam menentukan hidup dan hak masing-masing dalam aspek perlindungan hukum sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk berbuat dan menciptakan peran-peran hukum di masyarakat karena hal tersebut akan terlindungi.

Sedangkan Husni Yunus yang merupakan praktisi pemberdayaan petani mengatakan bahwa petani seharusnya tidak lagi menunggu dan menadahkan tangannya pada pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Justru hendaknya berbuat semaksimal mungkin dengan ditunjang sikap profesional serta mendapatkan bimbingan dan dampingan dari perguruan tinggi Muhammadiyah seperti Unismuh Makassar dalam pengembangan teknologi pertanian, bahkan juga dari sisi bantuan pemikiran material dari kampus yang menjadi kekuatan masyarakat," katanya.


Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024