Makassar (ANTARA Sulsel) - Operasi Berantas Sindikat Narkoba atau Bersinar selama Maret-April 2016 berhasil menangkap 77 tersangka tersmasuk pengedar maupun kurir dengan 53 laporan dari masyarakat.

"Selama operasi bersinar seluruh jajaran Polsek di 14 kecamatan dilibatkan dalam memerangi peredaran narkoba di wilayah Makassar," ucap Wakil Kepala Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait kepada wartawan saat ekspos kasus di halaman kantornya, Kamis.

Ia menyebutkan dari 77 tersangka, 33 diantaranya diketahui pengedar dan bandar sabu-sabu, sementara sisanya 44 tersangka adalah pengguna narkoba mayoritas jenis Sabu-sabu.

Sedangkan barang bukti yang disita selama operasi berjumlah 154 paket Sabu-sabu dan tiga paket ganja dari dua pelaku. Selain itu pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta melakukan penindakan dengan merazia rumah kos yang dicurigai sebagai tempat peredaran narkotika.

"Kami terus melalukan sosialisasi selama operasi bersinar, ada 900 kegiatan baik penyuluhan maupun tindakan prepentif diseluruh jajaran polsek di Makassar. Kami juga tidak akan berhenti melakukan razia serta sosialisasi meski operasi bersinar sudah berkahir," tambahnya.

Sebelumnya, berdasarkan data Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat selama operasi Bersinar sejak Maret-April 2016 yang dirilis, berhasil meringkus 359 tersangka dari 235 kasus yang ditangani aparat kepolisian.

Dari 359 tersangkanya, 43 orang dinyatakan bandar kemudian 171 orang dinyatakan sebagai kurir atau pengedar dan 144 orang adalah pengguna narkoba. Jenis narkoba yang diungkap didominasi Sabu-sabu.

"Dalam pengungkapan ada pemodal besar yang diringkus saat operasi, dia ini diduga mengendalikan peredaran dan bekerja sama dengan bandar besar baik lokal maupun internasional. Saat ini masih kita kembangkan," ungkap Kepala Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di markas PWI Sulsel.

Tetapi Barung enggan membeberkan identitas pemodal tersebut dengan alasan pengembangan untuk meringkus pemasok besar barang haram tersebut.

"Kami belum bisa menyebut inisialnya, karena masih akan dikembangkan mengingat ini melibatkan banyak orang, kalau sudah terungkap segera kita rilis," beber pria kelahiran Tator itu kepada wartawan.

Untuk jumlah hasil operasi dan barang bukti yang disita, kata dia menyebut, tidak sedikit. Dari semua kasus ditangani aparat berhasil disita 5,988 kilo gram narkoba jenis Sabu-sabu terbagi 120 paket serta 177 kemasan. Kemudian 331,8 ribu butir pil obat daftar G juga uang tunai Rp52.539 juta diduga hasil transaksi.

Sedangkan operasi Antik yang digelar sebelumnya, hasil pengungkapan cukup besar dengan menyita 11 kilo gram narkoba jenis Sabu-sabu. Kendati demikian, operasi Bersinar dianggap lebih efektif karena prosesnya merata di setiap Polres dan Polsek wilayah Sulselbar.

Mengenai jalur distribusi barang tersebut berasal dari Malaysia, lanjut dia melalui pintu masuk dari arah darat, laut serta udara, ke Sulsel. Rutenya meliputi Malaysia-Jakarta- Makassar-Palu-Makassar dan Kalimantan-Makassar.

"Semua barang itu muaranya dari Malaysia masuk melalui pelabuhan laut Pare-pare kemudian lainnya melalui jasa pengiriman udara dan darat, tetapi rata-rata masuknya narkoba ini dari jalur laut," beber Barung.

Hasil itu menempatkan Polda Sulselbar berada diurutan ke lima dalam pengungkapan kasus dan barang bukti secara nasional di bawah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Riau.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024