Makassar (ANTARA Sulsel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Selatan segera melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait harga-harga sembako menjelang bulan Ramadhan 2016.

"Kita sudah melakukan langkah-langkah pertemuan secara internal. Dalam waktu dekat kita undang dari produsen dan distributor menjelang Ramadhan," sebut Kepala Dinas Perindag Sulsel Hadi Basalamah di Makassar, Senin.

Menurut dia pertemuan tersebut sebagai bagian dari koordinasi seluruh pihak terkait dalam hal ketersediaan sembilan bahan pokok (Sembako) guna menekan adanya permainan harga jelang bulan puasa.

"Ini sudah agenda permanen dalam sistem kita selalu menjadi yang terbaik selama kurun waktu delapan tahun terakhir kita selalu dalam kondisi normal," ujarnya mengklaim.

Ditanyakan apakah nantinya ada permainan diparitas harga Sembako di sejumlah pasar tradisional, mengingat setiap ramadhan harga melonjak tajam, kata dia membatah adanya permainan harga tersebut.

"Tidak ada itu, harga normal berjalan. Tinggal kita hitung Buffer stok kita ketahahan berapa lama, kita panggil distributor, produsen kemudian teman-teman di pelabuhan untuk priority masuk serta kita bikin agenda aksi lainnya termasuk posko kita bangun," ujar dia.

Namun hal berbeda terjadi di sejumlah pasar tradisional di Makassar. Berdasarkan pantauan sebulan menjelang bulan suci ramadhan harga-harga mulai merangkak naik. Salah satunya harga bawang merah dan bawang putih.

Pasar Daya misalnya harga bawang merah diawal hanya dipasarkan Rp18 ribu per kilogram, kemudian naik menjadi Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan Bawang Putih dari sebelumnya Rp20 ribu perkilogram naik menjadi Rp35 kilogram.

"Kenaikan ini karena stok mulai berkurang dan pasokan sementara terhenti. Kemungkinan besar karena faktor cuaca yang tidak stabil selama sebulan ini," ujar Ramlah salah satu pedangang pasar setempat.

Sedangkan harga beras, gula tepung dan lainnya masih stabil dan belum terasa kenaikan karena stok masih cukup melimpah di sejumlah distributor dan pengecer.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024