Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 18 cerita rakyat asli Indonesia akan kembali dihidupkan melalui seni fotografi dalam ajang spesial bertajuk "Alkisah" di Trans Studio Makassar, Sulawesi Selatan, 28 April-8 Mei 2016.

Fotografer sekaligus pemrakarsa "Alkisah" Rio Wibowo di Makassar, Kamis, mengatakan, pertunjukan tersebut merupakan sebuah kolaborasi di dunia seni dan fashion yang mengangkat kembali dongeng dan legenda Indonesia yang dikemas dalam sebuah pameran foto.

"Khusus untuk pelaksanaan di Makassar, akan ada 18 cerita rakyat yang kita angkat dalam pertunjukan Alkisah yang kita mulai malam ini," jelas pria yang lebih dikenal dengan sebutan Rio Motret tersebut.

Adapun 18 cerita rakyat yang gambarkan melalui foto ini diantaranya Sabai Nan Aluih (Sumatera Barat), Si Pitung (Jakarta), Lutung Kasarung, Sangkuriang, Jawa Tarub dan tujuh Bidadari (Jawa Tengah), Roro Jonggrang dari Yogyakarta.

Selanjutnya Bawang Merah Bawang Putih dari Yogyakarta, Keong Mas dari Jawa Timur, Ande Ande Lumut dari Jawa Timur, Calon Arang dari Jawa Timur, Malin Kundang dari Sumatera Barat, Timun Mas dari Jawa Tengah, Nyi Roro Kidul dari Yogyakarta.

Termasuk cerita Danau Toba dari Sumatera Utara, Asal Mula Banyuwangi dari Jawa Timur, Drupadi dari Legenda Mahabharata, dan juga Rara Mendut dari Jawa Timur.

"Ide ini memang muncul karena keinginan untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu yang baru. Dan akhirnya melalui bincang-bincang maka muncul rencana membuat sebuuah ajang dengan menggabungkan uncur fotografi dengan tema tentang cerita rakyat," katanya.

Sementara Itu, Desainer Deden mengaku untuk setiap busana yang ditampilkan memang disesuikan dengan tema cerita.

Untuk penentuan konsep busana agar bisa padu dan sesuai maka pihaknya juga melakukan diskusi dan beberapa penelitian agar busana yang digunakan para model itu bisa sinkron dengan setiap tema yang berbeda.

"Saya dna Rio memang lebih dulu berdiskusi akan memotren tema apa. Kita juga diskusi dan melihat busana apa yang telah ada. Kita juga tidak mungkin membuat busana yang baru dengan waktu yang cukup terbatas," ujarnya.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian mengtakan pihaknya begitu antusias dengan hadirnya pameran foto Alkisah ini karena menjadi medium memperkenalkan cerita rakyat Indonesia melalui seni fotografi yang khusus terhadap generasi muda.

"Setiap pihak mulai dari penyelenggara hingga seratus pekerja seni yang terlibat memiliki komitmen kuat untuk menghasilkan karya seni tentang cerita rakyat melalui kualitas fotografi terbaik. Kami berharap pameran foto alkisah ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih mengenal cerita rakyat Indonesia,"ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024