Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar memanjatkan rasa syukurnya kehadirat Allah SWT atas dibebaskannya warganya yang menjadi korban penyanderaan kelompok teroris Filipina Abu Sayyaf.

"Syukur Alhamdulillah, semuanya sudah dibebaskan. Meskipun masih ada yang menjadi korban penyanderaan. Ada juga warga Makassar yang sudah bebas, Alhamdulillah," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin.

Kegembiraan wali kota itu setelah mengikuti perkembambangan penyanderaan sejak awal hingga pembebasannya di mana salah seorang dari warga yang disandera adalah Wawan Saputra (25).

Danny Pomanto -- sapaan akrab wali kota meluapkan rasa syukur yang mendalam dan langsung menghubungi ibu korban, Ratnawati Nompo (50) yang sempat dikabarkan pingsan mendengar kabar kebebasan anaknya.

"Alhamdulillah, Bu, kabar kebebasan Wawan ini merupakan kebahagian kita semua. Allahu Akbar. Selamat Ibu, kita semua ikut bersyukur dengan kabar ini," kata wali kota saat berbincang dengan ibu Wawan Saputra melalui sambungan telepon.

Wawan merupakan warga Perumnas Antang, blok 10, jalan Terompet 12 No. 51, Kecamatan Manggala, Makasaar. Dia merupakan 1 dari 19 ABK kapal Motor Brahma 12, yang disandera saat dalam perjalanan dari Sungai Puting Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan.

Berdasarkan pantauan di komplek Perum Perumnas Cabang Sulsel 1 Jalan Terompet nomor 51 Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala tempat kediamannya bersama keluarga saat penanyangan pembebasan sandera dan melihat Wawan ditelevisi, Ratnawati Nompo bersama keluarga pun histeris melihat tanyangan itu.

Sementara keluarga sandera lainnnya Renaldi berdomisili di Jalan Tinumbu 132 J nomor 12 Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala, Makassar juga menyatakan rasa syukur dapat selamat dalam kondisi sehat.

"Syukurlah anak kemanakan kami selamat dan sehat, tadi terlihat di layar televisi. Kami berharap bisa segera berkumpul dengan keluarga," ujar bibi korban Hamsiar melalui sambungan telepon.

Sebelumnya dirinya bersama keluarga terus berdoa dan berharap bisa dibebaskan dengan selamat dan dipulangkan ke Indonesia.

"Kami selalu berdoa untuk keselamatan Aldi, semoga Tuhan memberinya perlindungan agar kami bisa berkumpul kembali," katanya.

Diketahui, 10 sandera yang dikabarkan telah dibebaskan yakni, Peter Tonsen Barahama (31) asal Batu Aji, Batam. Julian Philip, (50) asal Tondang Utara, Kabupaten Minahasa. Alvian Elvis Peti,(33) asal Kebon bawang Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kemudian Mahmud, (32) asal Telaga Biru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Surian Syah (34) Kendari Sulawesi Tenggara. Surianto (31), Wajo Sulawesi Selatan, Wawan Saputra (23), Puncak indah, Malili, Palopo. Bayu Oktavianto (23), Delanggu, Jawa Tengah. Rinaldi (25), warga Tinumbu, Makassar dan Wendi Raknadian (29).

Dari 10 sandera tersebut tiga diantaranya merupakan warga Sulsel yakni Rinaldi (25) warga Wotu Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Surianto (31) asal Gilireng Kabupaten Wajo dan Wawan Saputra asal Kabupaten Luwu Timur.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024