Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, hasil survei harga konsumen pada medio April 2016, maka daerah Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat, mengalami deflasi 0,09 persen dengan Indeks harga Konsumen (IHK) 122,12.

"Deflasi tertinggi di Sibolga 1,79 persen dengan IHK 124,29 dan terendah di Singaraja 0,06 persen dengan IHK 131,14. Dengan deflasi sebesar 0,09 persen dan IHK 122,12, Mamuju menempati urutan ke-75 dari 77 kota yang mengalami deflasi," kata kepala BPS Sulbar Suntono di Mamuju, Selasa.

Menurut dia, hasil survei pada 82 kota di Indonesia pada bulan April 2016, menunjukkan bahwa lima kota mengalami inflasi dan 77 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 0,45 persen dengan IHK 132,98 dan terendah di Banjarmasin 0,04 persen dengan IHK 122,84.

Deflasi di Mamuju pada April 2016 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,46 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen.

Sedangkan lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,53 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,42 persen, kelompok kesehatan 0,22 persen, kelompok sandang 0,04 persen, kelompok kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mendekati 0,00 persen.

"Tingkat perubahan indeks tahun kalender April 2016 di Mamuju adalah deflasi 0,54 persen sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) adalah inflasi 5,00 persen," terang Suntono.

Indonesia pada bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,45 persen dengan IHK 123,19 persen. Sedangkan untuk tahun kalender sampai bulan April 2016, Indonesia mengalami inflasi 0,16 persen dan untuk perubahan indeks tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015 mengalami inflasi sebesar 3,60 persen.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024