Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 242 taruna praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Selatan angkatan XXV mulai praktek kerja lapangan (PKL) di Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang menerima para taruna praja IPDN tingka Madya di kediaman pribadinya, Selasa, mengatakan, praja IPDN sebelum ditugaskan, memang harus diperkenalkan lebih dulu pola layanan kepada masyarakat.

"Ilmu pemerintahan terletak pada komunikasi publik yang baik. Kita mesti memahami bahwa begitu banyak cara berkomunikasi agar tujuan yang kita harapkan dapat tercapai," ujarnya.

Menurut Danny Pomanto -- sapaan akrab wali kota, untuk mendapatkan ilmu di lapangan setiap peserta PL IPDN perlu interaksi kuat langsung ke masyarakat, mulai dari RT, RW, Tokoh Masyarakat hinga camat setempat.

Olehnya itu, saluran komunikasi harus dirancang karena jika dia tersumbat maka bisa menimbulkan resistensi sosial dan apabila hal itu terakumulasi maka dikhawatirkan akan berdampak kepada konflik sosial.

Danny mengungkapkan bagaimana dirinya telah berhasil meredam dan mendamaikan sejumlah pertikaian kelompok di Makassar dengan penerapan pola-pola komunikasi yang baik.

"Saat setahun pemerintahan saya, saya pernah mendamaikan dua kelompok yang telah 10 tahun bertikai. Saya turun langsung ke lokasi dan mencoba membangun komunikasi kedua kubu dan akhirnya mereka bisa damai hingga saat ini," pungkasnya.

Kepala Satuan Pelatih (Satlat) IPDN Makassar, Taslim mengatakan bahwa PL ini akan berlangsung selama 30 hari kerja efektif. Mereka ditempatkan di empat kecamatan dan 10 kelurahan di kota Makassar.

Sementara itu, Direktur IPDN Makassar Andi Masri menyebutkan bahwa PL dimaksudkan untuk menyiapkan kader utama pamong yang memiliki intelektual dan kompetensi ilmu pemerintahan yang handal.

"Tujuannya menyiapkan kader utama pamong yang intekletual dengan kompetensi ilmu pemerintahan yang memadai agar bisa berbakti bagi nusa dan bangsa," ucapnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024