Makassar (ANTARA Sulsel) - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wajo melakukan kunjungan konsultasi ke Kantor TB (Tuberculosis) HIV Care Aisyiyah Sulawesi Selatan di Jalan Jend M Yusuf No.93 Makassar, Sabtu.

Kunjungan itu dalam rangka penguatan referensi dari aspek regulasi dan substansi pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiatif tentang Tuberkulosis, kata Ketua Komisi IV DPRD Wajo, Hj Husniaty.

"Kami ingin mendalami pangajuan perda penaggulangan TB oleh SSR Wajo beberapa waktu lalu, dari data yang ditunjukkan baik itu jumlah penderita TB, dampak penularan maupun pelayanan, kami menggagap perda tersebut memang dirasa perlu diadakan di sini. Inilah yang mendorong kami untuk segera menghimpun referensi sebanyak mungkin terkait penyakit TB," ungkap Husniaty.

Rombongan DPRD Kabupaten Wajo ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Hj Husniaty, beserta anggota Junaidi Muhammad, Hj A Rini Passamula, Hj Andi Nurahaida, Hj Irmawati Arafah, AD Mayang, A Aminuddin, H Anwar MD, serta H Agustan R.

Sementara dari pihak pengelola program TB HIV care Aisyiyah Sulsel mereka diterima oleh Kepala SR TB Care, Junaeda Rasyad, Koordinator Program, Wahriadi, serta beberapa pengelola program.

Di Kabupaten Wajo target penemuan dan pengendalian penyakit TB sejauh ini memang belum memenuhi target, sehingga pengadaan Ranperda dianggap mutlak untuk segera diperdakan.

"Banyak aspek sehingga target itu tak kunjung tercapai, salah satunya selain sosialisasi adalah fasilitas pelayanan kesehatan. Kita tahu di Wajo ada 23 Puskemasmas, namun dari sebanyak itu ternyata hanya empat Puskesmas yang memiliki laboratorium pemeriksaan dahak. Disinilah pentingnya Ranperda untuk persoalan-persoalan seperti ini segera dapat diselesaikan secara serius," ujar Husniaty.

Koordinator porgram, Wahriadi menyambut baik kunjungan DPRD Wajo. Ia mengaku bahwa langkah yang dilakukan DPRD Wajo patut disambut baik sebagai upaya keseriusan wakil rakyat terhadap penyakit menular tersebut.

"Dukungan Ranperda, juga dukungan sosial memang perlu untuk bagaimana penyakit TB ini dapat ditanggulangi, diberantas," katanya.

Pewarta : Agus Setiawan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024