Makassar (ANTARA Sulsel) - Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin RI) Saleh Husin meresmikan industri pengolahan rumput laut di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Industri pengolahan sangat penting, karena memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," kata Saleh Husin seusai meresmikan industri pengolahan rumput laut di Makassar, Sabtu.

Saleh mengatakan sebagai negara dengan produksi rumput laut terbesar di dunia, Indonesia justru masih kalah dari segi ekspor hasil olahan rumput laut dari negara lain seperti Filipina.

Karenanya, kata dia, upaya untuk mendorong hadirnya industri-industri pengolahan termasuk rumput laut.

"Kita akan meminta industri-industri besar yang bahan bakunya dari Indonesia, agar pabriknya berlokasi di Indonesia, sehingga ada nilai tambah," katanya menambahkan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Latif mengatakan sebagai daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia dengan kontribusi hingga sekitar 30 persen dari produksi rumput laut nasional, Sulsel juga terus berupaya untuk mengembangkan industri pengolahan rumput laut.

"Kita mendorong terealisasinya industri baik makanan maupun minuman yang berbasis rumput laut," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kospermindo) Arman Arfah yang mengelola industri tersebut mengatakan industri pengolahan semacam ini penting, karena merupakan cikal bakal dari hilirisasi industri.

Industri pengolahan ini menunjukkan bahwa meski dengan peralatan yang sederhana penambahan nilai untuk komoditi ini tetap dapat dilakukan.

Dengan investasi Rp3 miliar, industri ini dapat menyerap 30-40 ton bahan baku per bulan.

Pihaknya juga berharap dukungan dari pemerintah maupun masyarakat terkait pemasaran produk-produk hasil olahan rumput laut ini.

"Bahan bakunya dari kita, kita olah sendiri, dan masyarakat kita sendiri yang mengonsumsi, sehingga kita memiliki ketahanan ekonomi," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024