Luwu Utara, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terus memperjuangkan untuk perpanjangan landasan pacu (runway) tiga bandara perintis yang berada di kabupaten tersebut.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani di Luwu Utara, Sabtu, mengatakan ketiga bandara yang diharapkan bisa mendapatkan bantuan anggaran dari pihak Kementerian Perhubungan itu yakni Bandara Rampi, Seko dan Bandara Andi Djemma yang berada di Masamba, Luwu Utara.

"Pemerintah pusat dalam hal ini melalui Kementerian Perhubungan, menargetkan daerah yang punya bandara perintis, jika memiliki potensi untuk dikembangkan atau landasan pacunya bisa diperpanjang," jelasnya.

Untuk jarak landasan pacu bandara perintis itu minimal 1.600 meter. Artinya dengan jarak sepanjang itu sudah bisa didarati oleh jenis pesawat yang ukurannya lebih besar seperti ATR 60 atau ATR 70 yang memang cukup besar dibandingkan jenis pesawat yang digunakan selama ini.

"Untuk itu, kami mengusulkan agar tiga bandara perintis yang kita miliki saat ini bisa ditambah atau diperpanjang lagi runwaynya," katanya.

Mengenai keinginan atau harapan yang begitu besar terhadap penambahan landasan pacu, lanjutnya, karena menjadi jantung transportasi untuk di Wilayah Luwu Utara.

Melalui bandara perintis ini, menurut dia, maka pemerintah atau pihak terkait bisa memenuhi beberapa kebutuhan dasar dari masyarakat khususnya yang berada di Kecamatan Rampi ataupun Seko, Luwu Utara.

Khusus untuk dua daerah itu, lanjut dia, memang peran atau keberadan bandara memang begitu vital. Sebab dua daerah itu khususnya Rampi memang masih begitu sulit untuk diakses melalui perjalanan darat.

"Kami tentunya begitu berharap agar segera ada kejelasan bantuan untuk bandara perintis di wilayah kami. Sebab beberapa wilayah seperti Rampi dan Seko memang untuk akses transportasi darat masih begitu sulit," ujarnya.

Soal sudah sejauh mana pengajuan ini diproses dari pihak kementerian, dirinya mengaku jika pihak terkait sudah membahas dan sudah melakukaN pemuatan.

Bahkan berdasarkan informasi yang telah didapatkan, sudah sampai satuan II yakni untuk pembahasan satuan I dilaksanakan di Medan dan selanjutnya di Surabaya.

Bupati yang dilantik pada 2015 itu juga mengaku jika berbicara soal bandara memang banyak pertimbangan. Sebab berbicara bandara bukan hanya masalah pelayanan, namun juga tentunya ada unsur bisnis.

"Pelibatan swasta itu pengadaan pesawat, tentu arahnya bisnis. namun pertimbangan ini kita harapkan bukan yang utama melainkan pertimbangan pelayanan yang harus paling terdepan dan diprioritaskan," sebutnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024