Makassar (ANTARA Sulsel) - Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar menargetkan perolehan standar ISO 9001:2008 sebagai bentuk pembenahan sistem perkuliahan untuk mendapatkan sertifikasi secara Internasional.

"Saat ini sedang berproses menuju ke sana. UIT nanti akan menjadi Universitas kelas dunia dan satu-satunya di luar Jawa yang mempunyai standar ISO dengan sertifikasi internasional," kata Pendiri Kampus UIT dan rumah Sakit Wisata UIT, H Haruna kepada wartawan usai buka bersama di kampusnya, Kamis.

Dirinya menegaskan terkait dengan sanksi yang diberikan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) telah dicabut karena semua persyaratan sudah dipenuhi sehingga saat ini, kata dia mengklaim telah dilakukan proses penerimaan mahasiswa baru.

"Sudah ada seribuan mahasiswa mendaftar dan sekitar tiga ratusan diantaranya mendaftar melalui jalur online. Mengenai rasio tenaga pengajar dan mahasiswa UIT sudah pada posisi 1:26 mendekati standar rasio 1:45, sehingga UIT dinyatakan aktif kembali," tuturnya.

Wakil Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini menyebutkan, bahwa APTISI membawahi lebih dari 4.000 perguruan tinggi di Indonesia, tentunya apa yang dilakukan sudah sesuai dengan misi mebangun pendidikan di Indonesia.

"Targetnya, mendapat akreditasi institusi dari Dikti dan UIT memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dalam waktu secepatnya. Kami berharap agar semua pihak mendukung pencapaian ini," harapnya.

Selain itu saat ini UIT tengah menggunakan fasilitas IT untuk proses administrasi yang bertujuan para mahasiswa akan sangat mudah mengakses seperti pengisian Kartu Rencana Studi secara online, pembayaran kuliah secara online dan pendukung lainnya. Karena visi UIT menjadi `World Class University`.

"Perbaikan dan pengembangan di semua bagian kami terus dilakukan mengingat pasar bebas masyarakat ekonomi Asean (MEA) sudah masuk. Beberapa tenaga pengajar kita saat ini terus kita dorong untuk meningkatkan kapasitasnya, sebab berdasarkan informasi tenaga pengajar dari Malaysia dan Philipina banyak sudah mahir berbahasa indonesia," tambahnya.

Dirinya juga mengungkapkan saat ini yayasan tengah membangun kampus baru di kawasan Tangerang, dengan nama Universitas Indonesia Barat (UIB), kemudian mengembangkan lahan di Pallangga, Kabupaten Gowa seluas sekitar 14 hektare untuk persiapan pesantren gratis serta Rumah Sakit dengan kapasitas sekitar 3.000 kamar.

"Proses pembangunan sementara berjalan dan butuh waktu baik di Tangerang maupun di Pallanga, Gowa. Untuk model bangunannya kita samakan dengan di UIT seperti sekarang ini ada Rumah Sakit, Mal dan tempat pendidikan serta sarana pendukung lainnya." ungkap Haruna.

Sedangkan Rektor UIT Prof Baso Amang pada kesempatan itu menuturkan untuk meraih sertifikasi ISO 9001:2008 telah dilakukan kerja sama dengan melibatkan Lembaga Penjamin Mutu (LPM) mengaktifkan kordinasi dengan Unit Penjamin Mutu (UPM) pada 12 fakultas.

Tugas LPM di universitas, kata dia, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai, dan mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik menuju akreditasi internasional.

Dalam pelaksanaan tugas LPM menyelenggarakan fungsi, pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta pelaporan, yang meliputi pelaksanaan pengembangan mutu akademik, pelaksanaan audit, pemantauan, dan penilaian mutu akademik, serta pelaksanaan administrasi lembaga.

"Kami berharap proses akreditasi secara institusi akan berjalan sesuai dengan rencana, sehingga UIT akan menjadi salah satu kampus terbaik di kawasan timur dan menjadi kebanggaan kita bersama," tuturnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024