Makassar (ANTARA Sulsel) - Selama memasuki bulan puasa Ramadhan 1437 Hijriah ini, Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar mulai kekurangan darah karena kurangnya juga relawan mendonorkan darahnya.

"Mari mendonorkan darah dan jangan khawatir kondisi tubuh akan lemas setelah mendonor di bulan puasa ini," kata Ketua PMI Cabang Makassar Syamsu Rizal di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Makassar sejak memasuki bulan Ramadhan ini terus mengalami penurunan hingga pekan kedua.

Penurunan jumlah pendonor itu hampir merata di semua lini, baik secara individu atau perorangan maupun secara kelembagaan yang biasanya menggelar donor darah massal.

"Jadi memang ada kecenderungan pendonor itu mulai menurun, biasanya banyak juga yang mendonor secara perorangan atau instansi, kelembagaan tapi semuanya menurun," katanya.

Penurunan jumlah pendonor yang mencapai hingga 40 persen dari hari-hari biasanya itu diakuinya memang sering terjadi setiap kali memasuki bulan puasa Ramadhan.

Syamsu Rizal yang juga Wakil Wali Kota Makassar itu menyebutkan jumlah stok darah yang ada sekarang ini tersedia di UUD PMI Kota Makassar hanya sekitar 800-an kantong saja.

"Mungkin karena puasa jadinya kurang yang mau mendonor, padahal paling banyak biasa itu kalau ada kegiatan dari instansi pemerintahan maupun swasta," tuturnya.

Selain alasan kurangnya pendonor, banyaknya permintaan juga menjadi salah satu alasan terutama permintaan darah dari Rumah Sakit Wahidin. UDD PMI Makassar biasa melayani permintaan hingga 200 kantong perhari. Permintaan ini melonjak dikarenakan jadwal operasi yang padat.

"Permintaan dari Rumah Sakit Wahidin ini paling tinggi, untuk keperluan operasi mungkin karena mau lebaran jadi jadwal operasi dipercepat dan setiap pasien kan bukan cuma satu kantong yang dibutuhkan, pasti lebih," ungkapnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024