Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo, Kombes Pol Purwoko Adi mengatakan saat ini ada tujuh rumah sakit di daerah tersebut yang melayani rehabilitasi pengguna narkoba.

Tujuh rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit (RS) Ainun Habibie, RS Tani dan Nelayan, RS Pohuwato, RS Otanaha dan RS Toto, Bildokes Polda dan RS Aloei Saboe.

Selain itu tempat pelayanan rehabilitasi lainnya yakni Puskesmas Telaga di Kabupaten Gorontalo, Puskesmas Paguyaman di Kabupaten Boalemo, dan Puskesmas Kota Selatan di Kota Gorontalo.

"RS Aloei Saboe dan Bildokes Polda ditetapkan sebagai institusi penerima wajib lapor, yang bisa menerima pecandu narkoba untuk direhabilitasi dengan pembiayaan oleh kementerian kesehatan," katanya pada Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2016 di Gedung Bele Li Mbui, Minggu.

Menurutnya seluruh fasilitas kesehatan tersebut telah mendapatkan peningkatan kapasitas di bidang rehabilitasi dan telah menjalin kerja sama dengan BNNP.

Ia mengungkapkan hingga saat ini Gorontalo belum memiliki balai rehabilitasi medis, sehingga untuk sementara warga bisa memanfaatkan fasilitas yang ada.

Lebih jauh ia mengatakan, pihaknya telah merehabilitasi 433 orang pecandu narkoba selama tahun 2015 hingga Juni 2016.

"Tujuh diantaranya adalah pecandu berat, dan telah kami rekomendasikan untuk direhabilitasi di rumah sakit Tombulilato Kabupaten Bone Bolango dan di Makassar, Sulawesi Selatan," ujarnya.

Hingga Juni 2016, BNNP Gorontalo telah melakukan 19 kali pemetaan jaringan mulai dari daerah rawan peredaran narkoba hingga perbatasan lintas daerah.

Ia menambahkan tema HANI tahun 2016 adalah "mendengarkan suara hati anak-anak dan generasi muda, merupakan langkah awal membentuk mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkoba".

Tema ini mengandung makna bahwa anak-anak dan generasi muda, adalah harapan bangsa yang harus dihindarkan dari penyalahgunaan narkoba. 

Pewarta : Debby Mano
Editor :
Copyright © ANTARA 2024