Makassar (ANTARA Sulsel) - Dinas Kesehatan Makassar melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah rumah sakit umum maupun bersalin untuk memantau kelayakan vaksin yang beredar saat ini.

"Hari ini hampir semua tim kami itu turun untuk memantau dan kami mengambil tiga sampel saja rumah sakit umum dan rumah sakit bersalin," ujar Kepala Dinas Kesehatan dr Naisyah Tun Azikin di Makassar, Selasa.

Berdasarkan pemantauan yang langsung dilakukannya sendiri itu di tiga rumah sakit yakni Rumah Sakit Bersalin (RSB) Hadijah, RSB GIA Lestari dan Rumah Sakit Umum (RSU) Grestelina tidak ditemukan adanya vaksin palsu.

Bukan cuma keaslian vaksin yang ditelitinya, ia juga memantau proses penyimpanan dan pendinginan vaksin yang akan digunakan untuk para balita itu.

"Jadi selain memantau keaslian vaksin, kita juga lihat apakah penyimpanannya itu sudah sesuai prosedur atau tidak karena meskipun asli kalau tidak sesuai dengan prosedur akan menurunkan kualitas vaksinnya," ucapnya.

Selain melakukan pemantauan langsung ke rumah sakit, pihaknya juga melakukan penelusuran dan menyebutkan jika semua vaksin itu didatangkan langsung dari distributor melalui Pedagang Balai Farmasi (PBF) khusus untuk rumah sakit swasta.

"Kalau rumah sakit swasta itu mengakunya membeli langsung dari PBF dan itu memang yang resmi. Tapi kita juga akan memanggil besok pihak PBF untuk mengetahui lebih jauh lagi pola distribusinya," katanya.

Sebelumnya, polisi membongkar praktik pemalsuan vaksin yang dijual ke sejumlah rumah sakit dari sebuah pabrik di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Pabrik vaksin palsu ini membuat "vaksin" campak, polio, hepatitis B, tetanus, dan BCG. Di lokasi pabrik ditemukan tempat yang tidak steril dan penuh dengan obat berbahaya lainnya.

Polisi juga menemukan alat pembuat vaksin, mulai dari botol ampul, bahan-bahan berupa larutan yang dibuat tersangka dan labelnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024