Makassar (ANTARA Sulsel) - Simposium Sagu Internasional bertema Inisiatif Lokal dalam Pengembangan Sagu untuk Ketahanan Pangan dan Ketahanan Sosial: Transformasi Pengetahuan ke Aksi bakal digelar pada 23 Juli mendatang di Makassar.

"Simposium Internasional ini bertujuan untuk membuat konsep baru dalam pengembangan sagu," kata Wakil Ketua Panitia Simposium Makkarennu di Makassar, Kamis.

Konsep tersebut yaitu Sagu Tekno Park, yang dalam pelaksanaanya akan memberdayakan masyarakat lokal.

Berbagai stakeholder termasuk peneliti dari mancanegara akan memberikan masukan dalam pembuatan konsep ini.

Simposium ini diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin berkolaborasi dengan The Society for Sago Palm Studies, Centre of Technology (CoT) and C Best JICA Project.

Makarennu menjelaskan bahwa tanaman sagu (Metroxylon sagu) berpotensi sangat besar untuk dikembangkan baik sebagai sumber bahan pangan maupun bahan baku industri.

Tepung sagu dapat digunakan secara luas sebagai subsitusi dalam pembuatan makanan lain, seperti mie, roti, biskuit, kue, makanan penyedap, dan berbagai jenis minuman sirup berkadar fruktosa tinggi.

"Oleh karena itu, sagu merupakan komoditas alternatif non beras yang diperhitungkan dalam mendukung program diversifikasi pangan yang dicanangkan oleh pemerintah," ujarnya.

Sayangnya selama ini pengembangan sagu belum dilakukan secara optimal di Indonesia, termasuk Sulsel.

Di Sulawesi Selatan, berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan, terdapat sekitar 10 ribu hektar lahan yang berpotensi untuk ditanami sagu.

Akan tetapi, hanya 4,1 ribu hektar lahan yang telah digunakan untuk penanaman sagu. Dengan demikian, terdapat sekitar 5,9 ribu hektar yang belum ditanami.

"Peluang pengembangan sagu inilah yang akan dieksplorasi dalam simposium ini," kata dia.

Pembicara dalam simposium internasional ini selain berasal dari Indonesia, ada juga peneliti-peneliti yang berasal dari mancanegara seperti Jepang, Philipina, dan Myanmar. Pembicara kunci yaitu Dr. Muhammad Dimiyati (Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, DIKTI).

Simposium internasional ini terdiri dari sesi diskusi dengan beberapa tema yaitu Transforming Knowledge to Action: Sago Techno Park Concept, Sago Research Networking, Sago Forest Role for Food Security and Human Resilience, Long Journey of Sago Research in the World. Selain itu, terdapat pula sesi poster dan pameran produk sagu dari beberapa kabupaten/kota yakni Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur.

Simposium internasional ini bersifat umum yang akan dihadiri oleh mahasiswa, dosen maupun masyarakat yang tertarik dengan pengembangan sagu di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekretariat Simposium Internasional Sagu a.n Makkarennu, phone +62 821 89597928, email: sago_symposium@unhas.ac.id, atau silahkan mengunjungi www.unhas.ac.id/senat/sagosymposium.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024