Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Rachmat Latief mengatakan tidak ada vaksin palsu ditemukan di provinsi ini.

"Seluruh Kepala Dinas Kesehatan di kabupaten/kota dan saya sendiri, sudah turun melihat, dan kita bersyukur di Sulsel sampai saat ini tidak ada ditemukan vaksin palsu," kata Rachmat yang ditemui di Makassar, Kamis.

Sebelumnya, kata Rachmat, Dirjen Pemberantasan Penyakit Kementerian Kesehatan sudah merilis nama, gambar, dan contoh vaksin palsu. Berdasarkan hal tersebut, pihaknya beserta jajaran Dinkes kabupaten/kota melakukan pemeriksaan ke RS dan Puskesmas, termasuk RS Swasta.

Ia menjelaskan bahwa vaksin yang digunakan di RS dan Puskesmas di Sulsel, berasal dari pengadaan Kemenkes yang dikirim ke provinsi dan didistribusikan ke kabupaten/kota.

"Vaksin yang ada itu, sudah disubsidi penuh oleh pemerintah, melalui program imunisasi, ini patut disyukuri, tidak perlu lagi berpikir untuk mengadakan vaksin palsu," jelasnya.

Ia juga menghimbau masyarakat yang ingin memperoleh layanan vaksinasi untuk menghubungi layanan unit kesehatan seperti Puskesmas dan RS, untuk memperoleh imunisasi dengan vaksin yang resmi.

"Kalau ada keluhan, juga silahkan hubungi fasilitas kesehatan yang resmi," ujar Rachmat.

Terkait vaksin pada RS Swasta, ia mengatakan RS Swasta memperoleh vaksin melalui pemerintah tanpa dikenakan biaya. RS Swasta juga melakukan pengadaan vaksin melalui pedagang besar farmasi yang resmi.

"Akan sangat beresiko jika menggunakan vaksin palsu karena akan mempengaruhi reputasi RS," imbuhnya.

Rachmat juga menegaskan bahwa suplai vaksin untuk wilayah Sulsel mencukupi, meski tak merinci datanya.

"Suplai vaksin kita cukup, dengan cakupan vaksinasi lebih dari 90 persen," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024