Makassar (ANTARA Sulsel) - Satuan Pemadam Kebakaran Kota Makassar disiagakan selama 24 jam saat liburan Lebaran tahun ini termasuk menyiapkan armada di setiap posko untuk mengantisipasi daerah rawan kebakaran.

"Semua petugas tetap bergiliran masuk seperti biasa dan tetap siaga 24 jam utamanya saat lebaran. Armada juga disiagakan untuk menjaga kemungkinan-kemunkinan yang akan terjadi," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar Imran Samad, Senin.

Selain menyiagakan petugas dan armada, pihaknya juga tetap memnghimbau agar bagi para pemudik yang meninggalkan rumahnya harus mematikan semua arus listrik atau minimal memeriksa semua bagian penting kelistrikan sebelum pulang kampung.

"Sebaiknya bagi warga yang ingin mudik, semua peralatan listrik ataupun kabel yang berpotensi menciptakan arus pendek dimatikan atau tidak diaktifkan serta mengecek selur kelistrikan di rumah sebelum pulag ke kampung halaman masing-masing," ujarnya menghimbau.

Tidak hanya arus pendek, aktivitas memasak selama malam Idul Fitri 1437 Hijiriah harus diawasi secara seksama jangan meninggalkan kompor ataupun api yang sedang menyala memasak ketupat ataupun masakan lainnya harus diperhatikan baik-baik.

"Biasanya pemicu kebakaran pada arus pendek atau korsleting serta human error atau kelalaian ketika memasak tidak mematikan atau lupa sedang memasak. Ini yang harus diwaspadai dan diperhatikan warga, jangan sampai terjadi lagi musibah saat lebaran nanti," harapnya.

Sementara Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Bachtiar menambahkan, pihaknya telah menempatkan anggota di tujuh titik rawan kebakaran termasuk bersiaga di sejumlah pasar tradisional.

"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pasar tradisional rawan kebakaran apalagi saat aktivitas transaski jual beli jelang dan libur lebaran," katanya.

Untuk armada dan kru Damkar akan ditempatkan di beberapa pasar seperti pasar sentral, pasar kerung-kerung, pasar terong, pasar pa`baeng-baeng dan pasar pannampu. Tidak hanya itu armada juga disiagakan di titik tengah kota tepatnya di bawah jembatan layang dan perempatan jalan Sultan Alauddin.

"Satu armada akan disiagakan 24 jam dan disimpan berdekatan dengan pos polisi agar mudah melakukan koordinasi ketika sewaktu-waktu terjadi musibah. Anggota akan dibagi shif jaga agar semuanya adil," tambahnya.

Berdasarkan catatan selama ramadhan kebakaran di Makassar terjadi hingga enam kasus sejak awal hingga akhir. Terdapat dua orang meninggal dunia, kerugian ditaksir puluhan miliar dan beberapa warga kehilangan harta benda dan tempat tinggal.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024